Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar Strategi Ransomware Menjebol Pusat Data Nasional, Ternyata Bisa Lewat Email

Terbongkar Strategi Ransomware Menjebol Pusat Data Nasional, Ternyata Bisa Lewat Email Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peris.ai Cybersecurity menyoroti serangan ransomware yang terjadi ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Brain Cipher Ransomware yang menjadi biang serangan tersebut rupanya punya cara tersendiri dalam meretas targetnya termasuk PDNS.

Dilansir Rabu (26/06/2024), Peris.ai menyebut Brain Cipher Ransomware biasanya masuk ke sistem melalui phising. Biasanya peretas akan membuat targetnya mendownload berkas yang berisi virus guna meretas komputer targetnya. Adapun metode pengiriman utamanya adalah melalui email phishing, yang sering kali berisi lampiran berbahaya atau tautan yang mengarah ke unduhan malware.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas Saat Indonesia Gencar Serang Bandar Judi Online, Ada Hubungan?

Setelah masuk ke dalam jaringan, ransomware ini memanfaatkan berbagai taktik untuk meningkatkan hak akses, salah satunya menghindari pertahanan komputer guna mendapatkan akses ke informasi sensitif. Hal ini terjadi dalam peretasan viral baru-baru ini, dimana peretas mematikan Windows Defender di PDNS.

Ransomware ini berbahaya karena penyerangannya akan mencakup pencarian registri, penemuan informasi sistem, dan penemuan perangkat lunak yang terhubung dengan komputer yang terjangkit. Tindakan-tindakan ini memungkinkan ransomware untuk memetakan lingkungan yang terinfeksi dan mengidentifikasi target bernilai tinggi untuk dienkripsi.

Ia dapat mencuri data sesi web, kredensial dari peramban web, dan kredensial yang disimpan dalam file, memberikan penyerang informasi yang diperlukan untuk lebih lanjut menyusup ke dalam jaringan atau mengekstraksi data hingga  enkripsi data, yang membuat data korban tidak dapat diakses hingga tebusan dibayarkan. Taktik ini efektif dalam menyebabkan gangguan signifikan pada operasi organisasi, seperti di PDNS.

Peris.ai Cybersecurity mengatakan ada sejumlah cara untuk menghindari peretasan ini terjadi, salah satunya adalah dengan menghadirkan pertahanan email yang mumpuni serta pemisahan jaringan atau data-data sensitif dalam suatu ekosistem server/komputer. Di sisi lain, pelatihan sumber daya manusia juga dibutuhkan guna memastikan tak ada penyebaran ransomware.

Adapun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Telkom Sigma, dan beberapa Kementerian/Lembaga pengguna Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 berangsur memulihkan sistem layanan yang terdampak.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan menyatakan proses recovery atau pemulihan jangka pendek dilakukan dengan mengembalikan layanan di DRC Sementara dengan menggunakan data backup PDNS 1 dan PDNS 2.

Baca Juga: Said Didu Tunjukkan 3 Penyebab Pusat Data Nasional Diserang, Bukan Judi Online!

“Hingga hari ini, terdapat 3 layanan yang sudah berangsur pulih yaitu layanan keimigrasian, layanan perizinan event Kemenkomarves dan layanan LKPP,” jelasnya di Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2024).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: