Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NielsenIQ: Menuju 2025, Konsumen Indonesia Semakin Selektif dan Berhati-hati dalam Berbelanja

NielsenIQ: Menuju 2025, Konsumen Indonesia Semakin Selektif dan Berhati-hati dalam Berbelanja Aktivitas berbelanja di supermarket Hero | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

NielsenIQ (NIQ), pemimpin global dalam bidang intelijen konsumen, merilis laporan terbaru berjudul Mid-Year Consumer Outlook: Guide to 2025. Laporan ini menggambarkan perubahan pola belanja konsumen Indonesia di tengah kenaikan harga. 

Laporan ini dipresentasikan dalam acara NielsenIQ Indonesia Executive Summit di Jakarta, yang membahas tren konsumen, potensi pertumbuhan ritel, serta strategi untuk menghadapi tantangan pasar.

Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa meskipun kondisi ekonomi global penuh tantangan, konsumen Indonesia masih memiliki optimisme yang tinggi dibandingkan negara lain. Sebanyak 38,4% konsumen Indonesia merasa kondisi ekonomi mereka lebih baik, sementara angka global menunjukkan penurunan sebesar -2,6%.

Optimisme ini didukung oleh proyeksi stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2025, dengan estimasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,2% pada 2025. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 54,5%. Namun, sektor-sektor seperti makanan, minuman, dan perawatan pribadi masih mengalami tekanan inflasi yang tinggi.

Konsumen Menjadi Lebih Berhati-hati

Meskipun ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, kepercayaan diri konsumen tidak setinggi periode sebelumnya. Setelah masa pandemi, konsumen kini lebih khawatir terhadap kenaikan harga pangan dan penurunan ekonomi global. Akibatnya, 83% konsumen aktif mencari sumber pendapatan tambahan, dan 23% dari mereka mempertimbangkan untuk mengambil utang guna memenuhi kebutuhan hidup.

Konsumen Indonesia, walaupun tetap berbelanja, lebih berhati-hati dalam mengelola anggaran mereka. Mereka kini lebih cenderung mengeksplorasi produk baru dan lebih selektif dalam memilih merek. Produk kebutuhan sehari-hari, terutama dalam kategori barang-barang cepat habis (FMCG), tetap menjadi fokus utama belanja konsumen.

Pergeseran Perilaku Belanja Menuju 2025

Menurut laporan tersebut, konsumen Indonesia kini lebih memilih barang-barang teknologi yang tahan lama dan berkualitas tinggi. Sebanyak 71% konsumen bersedia membayar lebih untuk produk premium seperti handphone dan perangkat elektronik lainnya yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Tren ini menunjukkan bahwa konsumen lebih mementingkan kualitas dibandingkan harga semata.

Di sisi lain, meskipun terjadi kenaikan harga, konsumen masih aktif mencari pengalaman baru dalam pembelian FMCG. Banyak dari mereka mulai mencoba berbagai kategori produk untuk meningkatkan pengalaman memasak di rumah, snacking, dan kecantikan. Namun, mereka juga semakin selektif dalam memilih merek, mengorbankan beberapa merek untuk menjaga anggaran belanja tetap terkendali.

Pengaruh Teknologi dan AI dalam Pengambilan Keputusan Belanja

Seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, konsumen juga mulai memanfaatkan teknologi untuk mencari penawaran terbaik. Sebanyak 33% konsumen menggunakan teknologi digital untuk mendapatkan harga yang lebih baik, meskipun masih ada kekhawatiran terkait privasi data. Teknologi seperti AI mulai memainkan peran penting dalam pengalaman berbelanja, di mana 51% konsumen menyatakan bahwa mereka akan menggunakan AI untuk mempercepat pengambilan keputusan saat berbelanja.

Strategi untuk Menghadapi Perubahan di Masa Depan

Dengan tren konsumen yang terus berkembang, perusahaan perlu lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat menuju tahun 2025. Menawarkan produk dengan keseimbangan harga dan kualitas, serta memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal, menjadi kunci keberhasilan. Selain itu, memberikan diferensiasi produk dan menyediakan pilihan premium juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen di tengah persaingan pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: