Pasar Optimistis, Kebijakan Donald Trump Bakal Menguatkan Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menunjukkan ketangguhannya dalam pekan pertama tahun ini meskipun melemah dalam perdagangan di Jumat (3/1). Ketangguhan ini tidak terlepas dari ekspetasi pasar terhada membaiknya perekonomian dari AS.

Dilansir Senin (6/1), indeks dolar sempat turun 0,28% ke level 108,91 setelah mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir di 109,54. Meski demikian, secara mingguan dolar mencatat kenaikan 0,85%.

Baca Juga: TPDI Desak Polri Tindak Tegas Oknum Penyidik yang Diduga Terlibat Kasus Pengambilan Saham PT ASM

Pasar tengah optimistis dengan prospek perekonomian dari AS. Pasar tenaga kerja yang diprediksi akan terus menguat serta arah kebijakan proteksionisme menjadi alasan investor yakin terhadap pergerakan mata uang dolar dari AS.

Trader FX Monex USA, Helen Given mengatakan pasar menantikan implementasi kebijakan dari Donald Trump. Pemotongan regulasi bisnis, tarif perdagangan, dan kebijakan imigrasi memperkuat sentimen pasar terhadap dolar meskipun dalam penerapannya akan sedikit menekan dolar.

"Dolar mungkin akan melemah sementara ketika kebijakan baru mulai diterapkan, terutama tarif perdagangan," ungkapnya.

Meski begitu, pengaruh sejumlah kebijakan tersebut akan terasa dalam jangka panjang. Helen yakin bahwa efek kebijakan tersebut baru akan terlihat pada paruh kedua tahun 2025.

Baca Juga: Perkuat Modal, Transcoal Pacific (TCPI) Berencana Private Placement 500 Juta Saham

Adapun Federal Reserve (The Fed) yang memberikan sinyal bahwa pihaknya akan berhati-hati dalam memotong suku bunga juga turut memperkuat dolar. Suku bunga yang masih tinggi membuat aset berbasih dolar lebih menarik untuk investor.