- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PT Bukit Asam (PTBA) Pacu Inovasi Hilirisasi Batu Bara Demi Ketahanan Energi Nasional

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai anggota Grup MIND ID, terus mendorong inovasi dalam hilirisasi batu bara guna memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung kebijakan pemerintah yang terkait dengan sektor energi dan lingkungan. Komitmen ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah serta visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
Sebagai bagian dari langkah hilirisasi, PTBA menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memulai pilot project konversi batu bara menjadi bahan baku baterai, yakni Artificial Graphite dan Anode Sheet, yang berfungsi sebagai komponen utama dalam pembuatan baterai lithium-ion (Li-ion). Proyek ini resmi dimulai pada 15 Juli 2024 dengan dilakukannya soft launching di Kawasan Industri Tanjung Enim.
Artificial Graphite, yang merupakan bahan utama pembuatan anoda, dan Anode Sheet, yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi pada kutub positif baterai, menjadi komponen penting dalam industri kendaraan listrik.
“Bukit Asam sebagai bagian dari Kementerian BUMN berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Pengembangan Artificial Graphite dan Anode Sheet dapat menjadi terobosan penting dalam hilirisasi batu bara. Selain itu juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri," ujar Rafli Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam keterangannya, Selasa, (21/01/2025).
Baca Juga: Ubah Batu Bara Jadi Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik, PTBA Buat Perusahaan China Kepincut
Selain fokus pada hilirisasi batu bara untuk industri baterai, PTBA juga mengembangkan produk hilir lainnya, yaitu asam humat, yang dihasilkan dari batu bara kalori rendah. Penelitian dan pengembangan terkait asam humat ini dilakukan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM). Peluncuran purwarupa asam humat dilakukan pada 12 Desember 2024 di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Indragiri Hulu, Riau. Asam humat berfungsi sebagai pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas pertanian.
“Hilirisasi batu bara menjadi asam humat ini mendukung program Asta Cita dalam hal swasembada pangan yang saat ini menjadi prioritas pemerintah. Kami berharap inovasi tersebut nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rafli Yandra.
Baca Juga: PTBA Gelontorkan Rp24,9 Miliar untuk Eksplorasi di Triwulan IV 2024
Selain itu, PTBA juga terus melakukan diversifikasi bisnis dengan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PTBA telah menjajaki pemanfaatan lahan bekas tambang untuk pengembangan PLTS di beberapa lokasi, termasuk di lahan pasca tambang Ombilin (Sumatera Barat) dan Tanjung Enim (Sumatera Selatan), dengan potensi mencapai 200 Megawatt-peak (MWp).
Sebagai langkah konkret dalam pengembangan EBT, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut berkapasitas 241 kilowatt-peak (kWp) dan telah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. Selain itu, PTBA juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk membangun PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara, yang selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022. PTBA juga menjalin kerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp, yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.
“Berbagai terobosan untuk mendorong hilirisasi dan pengembangan EBT akan terus kami lanjutkan. Bukit Asam berkomitmen untuk terus berkontribusi pada ketahanan energi nasional, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement