Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Mengejutkan Pasar, Investor Langsung Borong Dolar AS

Trump Mengejutkan Pasar, Investor Langsung Borong Dolar AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam perdagangan di Kamis (27/2). Pasar merespons cepat pengumuman implementasi hingga tambahan kebijakan tarif untuk Meksiko, Kanada dan China dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Jumat (28/2), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama global lainnya naik 0,72% ke 107,23. Ini menjadi kenaikan harian terbesar sejak 18 Desember 2024.

Baca Juga: Meksiko dan Kanada Lagi-lagi Dibuat Bingung oleh Trump

Pakar dari BNY New York, Bob Savage mengatakan pasar uang akhirnya mendapatkan kepastian yang mereka nanti-nantikan terkait dengan kebijakan tarif dari AS. Hal ini menjadi katalis utama kenaikan dari Dolar AS.

Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya akan menerapkan kebijakan tarif sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada di 4 Maret 2025. Selain itu, ia juga akan menambah kebijakan tarif sebesar 10% untuk China.

Pengumuman tersebut membuat pasar uang memiliki kepastian dan investor berbondong-bondong untuk membeli aset dari Dolar AS. Ini jgua tidak terlepas dari potensi perang dagang yang semakin meluas ke Benua Amerika.

“Di dunia yang penuh ketidakpastian seperti ini, banyak pelaku pasar memilih menunggu kepastian sebelum melakukan investasi besar,” kata Bob Savage.

Meski demikian, terdapat tantangan tersendiri untuk pergerakan dari Dolar AS. Data ekonomi terbaru misalnya, klaim pengangguran mingguan tercatat naik 22.000 menjadi 242.000. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang hanya sebesar 221.000.

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal terakhir naik 2,3% secara tahunan. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1%. Capaian ini menambah data ekonomi yang mengecewakan di AS.

Selain itu, terdapat kekhawatiran terkait dengan dampak kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh Elon Musk. Dikhawatiran efisiensi tersebut akan menambah jumlah pengangguran dari AS.

Baca Juga: Efek Trump, Wall Street Panik Menyusul Update Baru Kebijakan Tarif

Investor dengan sejumlah faktor tersebut tengah menunggu kepastian terkait dengan kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 58 basis poin hingga akhir tahun dari 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: