Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Rudy Soetikno Membangun dan Mewariskan Dexa Medica, Perusahaan Farmasi dari Palembang hingga Menembus Dunia

Cerita Rudy Soetikno Membangun dan Mewariskan Dexa Medica, Perusahaan Farmasi dari Palembang hingga Menembus Dunia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dexa Medica, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, berawal dari keprihatinan seorang apoteker muda bernama Drs. Rudy Soetikno, Apt. 

Saat bertugas di Korps Kesehatan TNI AD pada tahun 1969, Rudy menyadari betapa sulitnya mendapatkan obat-obatan yang memadai. Dengan latar belakang keresahan tersebut, bersama beberapa rekannya, Rudy mendirikan sebuah apotek kecil di Palembang, Sumatera Selatan, untuk memproduksi tablet obat.

Nama "Dexa" diambil oleh Rudy dan kawan-kawan dari bahasa Yunani yang berarti "sepuluh", melambangkan kesempurnaan. Apotek tersebut cepat dikenal berkat resep obatnya yang efektif, sehingga berkembang pesat. Pada 1978, produk Dexa Medica sudah tersebar ke seluruh Indonesia.

Kesuksesan Dexa Medica tidak berhenti di tangan pendirinya. Ferry Soetikno, putra Rudy, mengambil alih kepemimpinan perusahaan dengan membawa segudang pengalaman dan visi yang lebih luas.

Ferry, yang lahir di Palembang pada 22 Juni 1961, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Kimia ITB (1979-1984) sebelum meraih gelar MSc dari Washington University dan MBA dari University of Pittsburgh di AS. Ia juga sempat bekerja di perusahaan farmasi C Pharmaceutical Inc. di Amerika Serikat selama enam tahun sebelum kembali ke Indonesia untuk memimpin Dexa Medica.

Di bawah kepemimpinannya, Dexa Medica mengalami lonjakan pesat. Dalam waktu lima tahun, perusahaan ini masuk dalam jajaran lima besar industri farmasi Indonesia. Ferry dikenal sebagai pemimpin visioner yang mampu membawa Dexa bersaing di pasar global.

Dexa Medica selalu mengutamakan inovasi dengan tetap menjaga mutu produk. Perusahaan ini memiliki PT Ferron Pharmaceutical, yang khusus memproduksi obat-obat ethical. Dexa menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG), menjadikannya salah satu perusahaan farmasi dengan tata kelola terbaik di Indonesia.

Selain obat-obatan, Dexa juga memproduksi suplemen nutrisi dan obat herbal, memperluas pangsa pasarnya. Setelah melakukan ekspor perdana pada 1993, produk Dexa kini telah sampai di 14 negara, termasuk di Asia, Afrika, dan Eropa.

Baca Juga: Suksesnya Mutiara Djokosoetono Membangun Blue Bird Group, Pelopor Taksi Berargometer Pertama di Indonesia

Baca Juga: Gigihnya Jonathan Sudharta Membangun Halodoc, dari Sales Obat hingga Dirikan Startup Layanan Kesehatan Populer Indonesia

Atas dedikasinya, Drs. Rudy Soetikno dianugerahi Penghargaan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pada 2016 dalam kategori Kewirausahaan. Dexa Medica juga aktif berkolaborasi dengan IAI untuk meningkatkan standar industri farmasi di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: