Suksesnya Yasa Paramita Singgih Membangun Men's Republic hingga Masuk Forbes 30 Under 30 Asia

Yasa Paramita Singgih adalah pemuda kelahiran Bekasi, 23 April 1995 yang tumbuh dalam keluarga sederhana dengan pandangan hidup yang “umum”. Namun, semangat bisnis sejak kecil telah menjadi keistimewaan tersendiri.
Pada usia 15, Yasa mulai mencoba bisnis pertamanya, yaitu menjual lampu hias secara online. Sayangnya, bisnis ini tak bertahan lama karena masalah pasokan barang. Tapi Yasa tidak menyerah. Justru dari kegagalan itu, ia belajar untuk terus mencari celah baru.
Di usia 16, ia mencoba bisnis kaos, meski tanpa pengetahuan desain atau industri pakaian. Bermodal Rp700 ribu dan bantuan dari orang tua sahabatnya yang memiliki usaha konveksi, ia mulai merintis. Awalnya, kaosnya tidak laku. Tapi Yasa belajar dari kegagalan, memperbaiki strategi pemasaran lewat blog, Twitter, dan BBM. Inilah cikal bakal dari Men's Republic.
Usahanya berkembang pesat, bahkan cukup untuk membuka kedai minuman bernama “Ini Teh Kopi” di Kebun Jeruk. Kedai ini sempat membuka cabang di Mall Ambassador, tapi akhirnya gulung tikar. Ketika itu, Yasa merugi hingga Rp100 juta dan bisnis kaosnya pun ikut tumbang.
Namun, kegagalan justru menjadi pemacu. Setelah lulus SMA dan menjalani Ujian Nasional, Yasa kembali ke dunia bisnis dengan persiapan yang lebih matang. Di usia 19 tahun, ia mendirikan Men’s Republic, sebuah brand fashion pria kelas menengah yang fokus pada sepatu kasual. Strateginya jelas, yaitu kualitas setara produk mall, tapi harga seperti toko online di bawah Rp500 ribu.
Awalnya ia hanya memproduksi 10 lusin sepatu, mengurus sendiri semua proses bisnis dari pemasaran hingga pengiriman. Usahanya pun membuahkan hasil. Dalam waktu singkat, Men’s Republic menjual hingga 500 pasang sepatu per bulan dan meraih omzet Rp200 juta, dengan margin laba hingga 40%. Produk-produknya pun menjangkau pasar internasional seperti Hong Kong, Taiwan, Malaysia, hingga Nigeria.
Pada tahun 2021, Yasa memutuskan untuk melakukan rebranding. Men’s Republic resmi berganti nama menjadi Republic, sebagai bagian dari strategi memperluas cakupan pasar dan identitas merek.
Tak hanya berhenti di situ, Yasa melanjutkan pendidikannya di BINUS University, mengambil jurusan Marketing Communication dan kemudian melanjutkan magister di bidang Strategic Management. Pendidikan formal ini menjadi penunjang bagi bisnisnya yang terus berkembang.
Kerja keras Yasa tak luput dari perhatian dunia. Ia pernah masuk dalam daftar prestisius Forbes 30 Under 30 Asia tahun 2016 di kategori Retail & E-commerce. Ia juga memenangkan Global Student Entrepreneur Awards Asia Pacific, memperkuat posisinya sebagai salah satu pengusaha muda terbaik dari Indonesia.
Baca Juga: Perjalanan Sukses Tadashi Yanai Membangun Uniqlo dari Bisnis Jahit hingga Jadi Raksasa Fashion Dunia
Baca Juga: Perjalanan Dian Fiona Membangun JINISO, dari Jualan Jeans Buatan Ayah hingga Sukses Jadi Merek Besar
Kini, Yasa menjabat sebagai Co-Founder dan CEO Fortius, perusahaan induk yang menaungi lebih dari 150 merek gaya hidup di Indonesia, termasuk Republic, Buzzle (digital marketing), dan Yayasan Indonesia Berani Melangkah (organisasi sosial). Ia juga aktif menulis dan berbicara di berbagai seminar kewirausahaan, serta menerbitkan buku berjudul "Never Too Young to Become a Billionaire".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement