Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Taiwan telah menggelar pembicaraan awal terkait jenis senjata yang ingin dibeli dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini merupakan bagian lanjutan dari anggaran pertahanan tambahan senilai US$40 miliar.
Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo mengatakan bahwa pembelian senjara dari negara tersebut menjadi bagian penting dalam rencana belanja pertahanan tersebut. Hal ini demi melawan tekanan dari China.
Baca Juga: Taiwan Ogah 'Kembalinya ke China'
“Kami telah menyelesaikan koordinasi awal terkait perencanaan proyek pengadaan militer ini dengan Amerika Serikat,” ujar Koo, dilansir Jumat (28/11).
Menurut Koo, Taiwan telah secara resmi memperoleh informasi terkait jumlah item pengadaan, penawaran harga, jadwal transaksi dan detail lain yang relevan. Hal ini menunjukkan kesediaan dari Amerika Serikat.
Namun, Koo menegaskan bahwa rincian lebih lanjut tidak dapat diungkapkan sebelum adanya pemberitahuan resmi kepada pihak dari Kongres AS.
Ia juga menyampaikan bahwa anggaran tersebut diperkirakan akan menciptakan sekitar 90.000 lapangan kerja serta membawa manfaat ekonomi langsung bagi wilayahnya senilai sekitar T$400 miliar.
Amerika Serikat merupakan pendukung internasional terpenting sekaligus pemasok senjata utama bagi Taiwan. Namun kedua pihak tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
Baca Juga: Panggil Trump, Xi Jinping Tegaskan 'Kembalinya Taiwan ke China'
Adapun China mengecam rencana peningkatan belanja pertahanan dari Taiwan. Beijing menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama lima tahun terakhir untuk menegaskan klaim tersebut, yang ditolak tegas oleh Taiwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement