Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ICW Tak Sependapat Jika Pengadaan 40.000 Komputer Hanya untuk UN

        ICW Tak Sependapat Jika Pengadaan 40.000 Komputer Hanya untuk UN Kredit Foto: Trentekno.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan pengadaan sebanyak 40.000 unit komputer oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) amat berisiko. "Pengadaan laboratorium komputer yang ratusan unit saja bermasalah, apalagi pengadaan puluhan ribu komputer," ujar Febri di Jakarta, Minggu (8/1/2017).

        Kemdikbud akan mengadakan 40.000 unit komputer baru pada 2017 yang bertujuan untuk penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). ICW mengaku tak sependapat jika pengadaan komputer hanya diperuntukkan bagi UN saja.

        "Kemdikbud harus bisa menjelaskan rancangan penggunaan komputer oleh sekolah selain penggunaan untuk UN," katanya, Bahkan menurut pengamatannya, banyak pengadaan komputer dan alat teknologi banyak yang tidak digunakan karena berbagai hal seperti kurangnya sumber daya yang menguasai peralatan tersebut. "Lagipula, UN bisa saja dihapuskan jika rezim politik berganti. Jika hal itu terjadi, maka pembelian komputer menjadi sia-sia," kata dia.

        Kemendikbud menargetkan pelaksanaan UNBK untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 80 persen, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga 40 persen. Agar target UNBK dapat terlaksana, maka pihaknya akan mengeluarkan kebijakan kegiatan ujian tidak akan serentak dilaksanakan pada hari yang sama, sehingga siswa yang sekolahnya tidak memiliki komputer dapat mengikuti ujian di sekolah lain di rayon terdekat.

        Kemdikbud mengurangi jumlah mata pelajaran yang akan diujikan dan siswa dipersilahkan memilih mata pelajaran yang disukainya. Mata pelajaran yang akan diujikan pada UN untuk jenjang SMP, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Sementara mata pelajaran yang diuji dalam USBN, yakni Pendidikan Agama, PPKN dan IPS.

        Sementara, untuk SMA mata pelajaran UN, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Untuk USBN, yaitu Pendidikan Agama, PPKn, Sejarah, dan tiga mata pelajaran sesuai program studi siswa. Untuk jenjang SMK, mata pelajaran UN adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Sementara untuk USBN, Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: