Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mendorong agar perundingan perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dapat diselesaikan pada tahun ini.
Pertemuan para menteri ekonomi se-ASEAN dengan enam menteri negara mitra belum mencapai kesepakatan atas sejumlah isu seperti komitmen 16 negara anggota untuk menyampaikan comprehensive third offer masing-masing, ketentuan asal barang (Rules of Origin/ROO), perdagangan jasa, investasi, dan kompetisi.??
Pertemuan Intersesi Menteri Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-4 telah berlangsung Sabtu (3/3/2018) di Singapura, dalam rangkaian Pertemuan Retreat ASEAN Economic Minister (AEM) ke-24.
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menekankan agar negara anggota RCEP tidak mengambil langkah yang dapat menghambat jalannya perundingan.?
"Seluruh menteri ekonomi diharapkan datang dengan mandat baru untuk memberikan arah yang jelas kepada para perunding agar dapat menyelesaikan berbagai isu yang belum dapat diselesaikan hingga akhir tahun ini," jelas Enggar dalam keterangan tulisnya, Selasa (6/3/2018).
Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang selaku Ketua AEM tahun 2018, didampingi Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo selaku Ketua Tim Perunding (TNC Chair) RCEP. Sementara Mendag Enggar menjadi Country Coordinator Perundingan RCEP.
Iman meminta para perunding harus fokus menyelesaikan perundingan dengan berpedoman pada proposal yang telah diajukan, mengingat tenggat waktu perundingan yang semakin dekat. Ia menjelaskan bahwa perundingan sudah memasuki tahapan krusial setelah berlangsung enam tahun.
Namun, hingga saat ini masing-masing negara anggota RCEP, khususnya negara-negara mitra masih bertahan dengan posisi mereka. "Itu sebabnya kami selaku ketua perunding selalu mengarahkan perundingan agar fokus pada proposal final landing zones yang kami usulkan, khususnya untuk beberapa isu krusial agar perundingan dapat diselesaikan," ujar Iman.
Enggar menegaskan bahwa penyelesaian RCEP tidak bisa hanya bertumpu pada satu atau dua negara saja. "Indonesia tidak dapat mengemban tanggung jawab ini sendiri. Semua negara anggota harus bersama-sama mencapai kemajuan dan saling membantu untuk mengatasi kesulitan dan sensitivitas yang dihadapi masing-masing negara. ASEAN harus pastikan kepemimpinan dan centrality-nya, dan menyelesaikan perundingan RCEP di tahun ini," tegasnya.
Hingga akhir pertemuan, para menteri belum berhasil menemukan kata sepakat untuk menyelesaikan beberapa isu seperti komitmen ratchet dan MFN untuk sektor jasa serta kompetisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah