Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GHB, Obat yang Dipakai Reynhard untuk Lancarkan 'Aksinya'

        GHB, Obat yang Dipakai Reynhard untuk Lancarkan 'Aksinya' Kredit Foto: Unsplash/Joshua Coleman
        Warta Ekonomi, Manchester -

        Reynhard Sinaga divonis pengadilan Inggris dipenjara seumur hidup setelah memperkosa ratusan pria dengan membiusnya terlebih dahulu menggunakan obat Gamma-hidroksibutirat (GHB). Akibat kejadian ini, Kementerian Dalam Negeri Inggris mendesak agar penjualan GHB segera ditinjau ulang serta.

        Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena melakukan pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 pria di Kota Manchester, Inggris. Polisi percaya dia menggunakan minuman keras yang dicampur GHB untuk membuat korbannya tidak sadar sebelum memerkosa.

        Baca Juga: Korban Reynhard: Saya Hancur dan Saya Harap Hal Sangat Buruk Menimpanya

        Dikarenakan sifat obatnya keras, mayoritas korban kehilangan ingatan dan tidak tahu mereka telah diperkosa. Namun, aparat tidak menemukan jejak obat bius di apartemen Reynhard.

        Di sisi lain, para pakar mengungkapkan dalam persidangan, gejala yang ditunjukkan para korban pria konsisten dengan orang yang keracunan GHB. GHB merupakan obat bius berupa cairan bening atau bubuk yang tak berbau.

        Untuk medis

        Menurut BBC, Selasa (7/1/2020), obat itu awalnya diproduksi untuk tujuan medis -saat ini dikategorikan sebagai obat terlarang- mudah larut dalam cairan.

        Dalam periode 10 tahun sampai 2017, obat bius ini menyebabkan 200 kematian di Inggris. Empat korban di antaranya digunakan pembunuh berantai di Inggris, Stephen Port. Seperti halnya Reynhard, Port menggunakan obat bius ini untuk melakukan pemerkosaan.

        Para pegiat mengatakan pemerintah Inggris tidak berbuat cukup untuk menangani penyalahgunaan obat GHB untuk mencegah korban lebih lanjut. Dampak pemerkosaan yang Reynhard terhadap korbannya, menurut mereka, parah.

        Menurut Lisa Waters dari Pusat Bantuan Serangan Seksual, St Mary's Sexual Assault Referral Centre, sebagian pria korban Reynhard sangat sulit melakukan kegiatan sehari-hari usai terungkap bahwa mereka menjadi korban pemerkosaan.

        Dampaknya bagi para korban antara lain ada yang menggunakan obat bius, tak bisa bekerja lagi, tak bisa melanjutkan studi di universitas, dan ada yang merasa tak berguna lagi dalam keluarganya sehingga meninggalkan keluarganya.

        "Sebagian korban bahkan mencoba bunuh diri dan kami mencoba membantu mereka dan berusaha memastikan mereka merasa aman," kata Waters.

        "Saya sangat prihatin dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti GHB dalam kejahatan ini, dan meminta dewan penasihat independen agar mempercepat tinjauan penyalahgunaan narkoba," kata Menteri Dalam Negeri Inggris Raya Priti Patel mengutip Skynews, Selasa (7/1/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: