Indonesia sebagai negara maritim yang bisa memproduksi garam sendiri ternyata masih melakukan imor garam dari luar negeri. Kebutuhan impor garam ini pun terus meningkat tiap tahunnya.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanudin, menjelaskan alasan tingginya impor garam Indonesia terus meningkat. Kualitas garam yang dihasilkan petani garam Indonesia menjadi penyebab utamanya.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Impor Garam untuk Industri
"Kebanyakan garam rakyat kita itu rata-rata di bawah 92-90 persen kadarnya," kata Safri dalam Webinar bertajuk "Mampukah Indonesia Swasembada Garam?", Kamis (3/12/2020).
Sementara itu, kebutuhan garam di Indonesia tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga. Garam juga diperlukan untuk kebutuhan industri. Sebab itu, produksi garam rakyat lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Sektor industri tidak hanya membutuhkan garam secara utuh, melainkan membutuhkan kandungan yang terdapat di dalam garam seperti NaCl.
"Jadi memang ada yang butuh garam ini untuk spesifikasi kandungannya. Ini yang membuat garam rakyat kita tidak bisa masuk pasar industri," katanya.
Safri menuturkan, bisa saja kualitas garam rakyat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar industri. Namun, perlu dilakukan teknologi untuk melakukan pemurnian garam.
"Butuh pemurnian agar produksi rakyat kita bisa diserap langsung pasar industri kita 100 persen," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum