PT PGN (Tbk) sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) memiliki komitmen dan konsistensi untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri, melalui penguatan pasokan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi. Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat global untuk mewujudkan zero net emission pada 2050-2060, PGN melihat hal tersebut sebagai peluang.
Komisaris Utama PGN, Arcandra Tahar, mengatakan bahwa gas bumi sebagai salah satu produk energi fosil yang terbukti bersih, ramah lingkungan, dan efisien akan memiliki peran strategis dalam proses transisi menuju zero net emission tersebut.
Baca Juga: PGN Gandeng 9 Polda RI Jaga Pengamanan Obvitnas Gas Bumi
"Terkait renewable energy, kita harus melihat dan mempertimbangkan energi yang lebih bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan energi yang bersih. Target zero net emission adalah tahun 2050-2060," katanya, Kamis (13/1/2022).
Energi masa transisi untuk mencapai target tersebut adalah energi yang bersih dari fosil, yaitu gas. Eropa pun mulai sekarang memakai kembali gas. Artinya, kebutuhan gas akan sangat signifikan. Arcandra menyebut, ini menjadi kesempatan Indonesia untuk menggunakan gas yang jauh lebih bersih.
"Pada masa transisi menuju energ terbarukan, penggunaan gas harus dioptimalkan," ujarnya. Untuk itu, inovasi dan teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi transportasi gas dari satu tempat ke tempat lain.
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, menyampaikan bahwa sebagai perusahaan yang fokus di sektor energi, PGN senantiasa membuka ruang untuk mengoptimalkan setiap peluang yang ada untuk memenuhi kebutuhan energi, khususnya gas bumi, yang pastinya akan terus meningkat.
"Pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi dalam masa transisi energi saat ini diharapkan dapat menumbuhkan bisnis gas PGN sebagai Subholding Gas Pertamina," katanya.
Untuk tahun 2022, PGN menargetkan peningkatan pengelolaan niaga gas untuk sektor retail, komersial, serta sektor-sektor kelistrikan menjadi lebih dari 1.000 BBTUD termasuk pengelolaan trading LNG internasional.
"Dengan peran gas bumi sebagai energi transisi, PGN juga mendorong pertumbuhan pengelolaan niaga Subholding Gas menjadi sekitar 1.400 BBTUD pada tahun 2027," katanya.
Mulai tahun 2022-2027, diproyeksikan suplai LNG akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pasokan gas pipa eksisting.
"Pengelolaan energi nasional dan dunia, masih tetap menumbuhkan optimisme PGN ke depan dalam mengembangan infrastruktur dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam transisi energi saat ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: