Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Update PSE Lingkup Privat Per 1 Agustus 2022, Kominfo Minta Bantuan ke Kedutaan AS

        Update PSE Lingkup Privat Per 1 Agustus 2022, Kominfo Minta Bantuan ke Kedutaan AS Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan meminta bantuan Kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk berkomunikasi dengan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang berasal dari negara Paman Sam tersebut. Untuk diketahui, tercatat 7 PSE yang diputus aksesnya oleh Kominfo, yaitu Paypal, Steam, Dota, CS Go, Yahoo, Origin.com dan epicGames.

        Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan perkembangan terbaru/update terkait pelaksanaan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Dirjen Semuel mengungkapkan bahwa sampai hari ini, pukul 11.00 WIB, 9.106 sistem elektronik telah terdaftar. Jumlah sistem elektronik ini didaftarkan oleh 5.419 PSE.

        Baca Juga: Kemenkominfo Bantah Kasih Izin PSE Aplikasi Judi: Itu Kartu Domino Online

        Terkait dengan 7 (tujuh) PSE yang sebelumnya telah dilakukan pemutusan akses, Kementerian Kominfo telah melakukan beberapa upaya tindak lanjut. Akses Paypal telah dibuka sementara sejak hari Minggu (31/7/2022) pukul 08.00 WIB sampai hari Jumat, 5 Agustus 2022 pukul 23.59 WIB.

        "Kami sekali lagi meminta kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan 5 hari kerja yang diberikan Kominfo untuk masyarakat bisa memindahkan aset-asetnya di Paypal ke platform lain. Di saat yang bersamaan kami terus berusaha untuk berkomunikasi dengan pengelola Paypal, karena sampai saat ini meskipun sudah dicoba untuk berkomunikasi dengan berbagai macam cara/jalur, Paypal sama sekali belum merespons," ujar Semuel dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

        Baca Juga: Sempat Diblokir, Akses Paypal Dibuka Sementara oleh Kominfo hingga 5 Agustus

        Kemenkominfo pun telah menghubungi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk membantu komunikasi dengan Paypal agar dapat merespons pesan dari Kominfo.

        Lebih lanjut, komunikasi dengan Steam, Dota, dan CS Go sampai hari ini juga terus dilakukan. Para PSE tersebut telah merespons email dari Kementerian Kominfo meskipun belum mengisi formulir pendaftaran seperti yang diminta sebagai prasyarat normalisasi.

        "Untuk ketiga game ini, kami juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk mendorong supaya mereka segera merespon permintaan dari Kominfo. Pihak Kedutaan sedang membantu untuk melakukan komunikasi tersebut," ucap Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo.

        Semuel menambahkan bahwa respons dan itikad baik dari para pengelola ketiga game sangat penting agar para pengguna game tersebut bisa segera kembali menikmati layanannya di Indonesia. 

        Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Dukung Kemenkominfo Blokir Situs: Ora Iso Sak Penake Dewe!

        "Kami optimis ketiga game ini kooperatif dan segera memenuhi kewajiban, sehingga bisa segera dibuka kembali," tambahnya.  

        Adapun, terkait dengan Yahoo, Origin.com dan Epicgames yang juga merupakan perusahaan asal Amerika Serikat, Kementerian Kominfo juga telah melakukan berbagai macam upaya untuk menjangkau ketiga PSE tersebut. Namun, sampai saat ini ketiganya juga tidak memberikan respons atas komunikasi dari Kementerian Kominfo.

        Baca Juga: Lah, Google Terdaftar dari Perusahaan di Sumedang dalam PSE Kominfo? Menkominfo Buka Suara, Simak!

        Dalam hal ini, Kementerian Kominfo juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk memfasilitasi komunikasi dengan Yahoo yang bermarkas di Sunnyvale, Epicgame di North Carolina, dan Origins di Redwood City.

        "Kami juga memohon bantuan kedutaan besar Amerika Serikat untuk berkomunikasi dengan PSE tersebut mengingat upaya komunikasi yang dilakukan oleh Kominfo selama ini dengan berbagai macam cara tidak mendapatkan tanggapan sama sekali," tutup Semuel. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: