Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Optimis, Data Ekonomi Baru Tak Bisa Menahan Penguatan Dolar AS

        Pasar Optimis, Data Ekonomi Baru Tak Bisa Menahan Penguatan Dolar AS Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan di Rabu (8/1). Penguatan ini didorong oleh lonjakan imbal hasil obligasi serta spekulasi kebijakan tarif baru oleh Presiden Donald Trump.

        Dilansir Kamis (9/1), indeks dolar menguat 0,4% ke 109,02. Hal ini semakin mengokohkah kekuatan mata uang ini terhadap mata uang global utama lainnya.

        Baca Juga: Bidik Ekspor ke Amerika Serikat, SIG Segera Rampungkan Dermaga dan Fasilitas Produksi di Tuban

        Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler mengatakan bahwa pasar tengah optimistis melihat pergerakan dari dolar. Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor yakin terhadap penguatan mata uang ini.

        ADP National Employment menunjukkan data terkait hanya mencapai 122.000 di Desember 2024. Capaian ini tercatat lebih rendah dari ekspektasi pasar yang sebesar 140.000. Adapun klaim pengangguran mingguan tercatat 201.000. Capaian ini lebih rendah dari ekspektasi 218.000. Hal ini memberikan sinyal campuran tentang kondisi pasar tenaga kerja.

        “Tema dolar yang kuat tetap bertahan, bahkan dengan data tenaga kerja yang mengecewakan,” kata Marc.

        Adapun Presiden Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan tarif universal sebagai langkah darurat dalam deklarasi keadaan ekonomi nasional. Langkah ini memicu kekhawatiran global, sekaligus memperkuat dolar sebagai aset safe haven menyusul imbal hasil obligasi yang naik hingga 4,73%.

        Baca Juga: Ini Penjelasan OJK Soal PPN 12% pada Transaksi Saham

        Federal Reserve (The Fed) juga diperkirakan akan menahan pemangkasan suku bunga. Meskipun begitu, pasar tengah menantikan data ekonomi terbaru hingga sinyal selanjutnya yang akan diberikan oleh bank sentral.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: