Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Sulsel di Atas Angka Nasional

OJK: Penyaluran KUR Sektor Produksi di Sulsel di Atas Angka Nasional Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan?bertumbuh signifikan. Tidak kalah penting, penyalurannya semakin besar ke sektor produksi sebagaimana yang diinginkan pemerintah. Hingga semester I-2017, pangsa penyaluran KUR pada sektor tersebut menembus 35,28% dari total penyaluran pinjaman sebesar Rp3,32 triliun. Serapan sektor produksi di Sulsel bahkan berada di atas angka nasional sebesar 31,1%.

"Pangsa penyaluran KUR Sulsel di sektor produksi meliputi pertanian, perburuan, dan kehutanan; perikanan; industri pengolahan dan konstruksi per Juni 2017 mencapai 35,28%. Itu lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 31,1%," kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Bambang Kiswono saat dikonfirmasi Warta Ekonomi di Makassar,?Minggu (6/8/2017).

Berdasarkan data OJK, komposisi penyaluran KUR di Sulsel masih didominasi sektor perdagangan sebesar 53,05% atau setara Rp1,76 triliun. Namun, serapan sektor produksi dari waktu ke waktu semakin baik. Pemerintah menargetkan alokasi penyaluran pinjaman ke sektor produksi mencapai 40%. Di Sulsel, target penyaluran KUR pada 2017 sebesar Rp6,2 triliun. Adapun tingkat nasional, target penyaluran KUR pada tahun ini menembus Rp115 triliun.

Capaian penyaluran KUR di Sulsel hingga Juni 2017 sudah mencapai separuh dari target. Bambang menuturkan Rp3,32 triliun pinjaman sudah disalurkan kepada 113.022 UMKM. Pertumbuhan penyaluran KUR di daerahnya bahkan mencapai 20,36%.

"Secara keseluruhan porsinya mencapai 53,23% dari rencana bisnis bank penyalur KUR di Sulsel yang pada tahun ini menargetkan Rp6,23 triliun," urai Bambang.

Realisasi penyaluran KUR di Sulsel, Bambang mengimbuhkan cukup bisa dibanggakan lantaran tercatat tertinggi di luar Pulau Jawa. Sulsel bahkan berada di peringkat empat sebagai daerah penyalur KUR terbesar di Indonesia. Rangking pertama dipegang Jateng dengan capaian Rp8,16 triliun. Disusul Jatim (Rp7,95 triliun) dan Jabar (Rp5,69 triliun). Kontribusi Sulsel pula yang membawa Sulawesi berada di urutan tiga penyalur KUR terbesar secara kewilayahan.

Bambang memaparkan hal yang masih perlu dikoreksi dari penyaluran KUR di Sulsel, selain upaya peningkatan sektor produksi yakni pemerataan ke daerah. Hingga semester I-2017, diakui Bambang sebaran KUR masih terpusat di Kota Makassar. Kontribusi Kota Daeng mencapai 29,31% atau setara Rp974,03 miliar dari total penyaluran pinjaman. Jumlah itu jauh berbeda dengan serapan KUR di Bantaeng yang hanya Rp17,85 miliar atau setara 0,54%.

Tingginya penyerapan KUR di Makassar tidak lepas lantaran posisinya sebagai pusat perekonomian Sulsel. Kota berjuluk Angin Mamiri itu juga merupakan ibu kota provinsi dan merupakan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia. Bambang menyebut pihaknya akan terus mendorong agar kabupaten/kota lain mampu mendongkrak realisasi KUR. Caranya dengan menggelorakan UMKM.

"Sebaran KUR di Sulsel memang didominasi di Makassar (29,31%). Disusul Sidrap (6,37%), Gowa (6,01%), dan Wajo (5,23%). Sedangkan serapan terendah ada di Selayar (0,54%), Bantaeng (1,10%), dan Toraja Utara (1,21%)," tutup Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: