Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BI Harap Pemulihan Satelit Telkom Rampung 10 September

Bos BI Harap Pemulihan Satelit Telkom Rampung 10 September Gubernur BI Agus Martowardojo saat melakukan sesi doorstop dengan wartawan di Jakarta. Agus Martowardojo mengatakan NPG dilakukan untuk mengembangkan interkoneksi dan interoperabilitas sistem pembayaran di Indonesia. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia berharap pemulihan gangguan sistem keuangan dan perbankan akibat anomali Satelit Telkom 1 dapat selesai tepat waktu pada 10 September sesuai perkiraan PT Telekomunikasi Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Jakarta, Jumat (1/9/2017), mengatakan, perbankan harus memilki rencana keberlangsungan bisnis seperti memiliki jaringan alternatif selain jaringan utama sebagai bentuk kehati-hatian agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.

Ada pun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai operator satelit menyatakan akan mempercepat pemulihan layanan Satelit Telkom 1 dengan melakukan migrasi ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S dengan perkiraan selesai pada 10 September 2017.

Dia bilang, belum mendapatkan laporan terbaru terkait jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang sudah diperbaiki maupun yang masih terganggu. Namun, upaya pemulihan sejumlah jaringan mesin ATM terus dilakukan.

"Saya belum dapat laporan terakhir tetapi setiap hari diperkirakan paling tidak sudah ada 1.000 ATM yang sudah dikonversi disiapkan. Kalau kantor kas ada beberapa yang terganggu, ke depannya hampir semua sudah bisa dihidupkan kembali," ungkapnya.

Menurut dia, selain bank besar BUKU 4, sejumlah bank kecil juga terdampak akibat krisis satelit ini. Namun, dia menilai interkoneksi antar-ATM yang telah terbangun dapat memberikan kemudahan bagi nasabah yang terdampak gangguan tersebut.

Bank Indonesia pun berjanji akan terus memantau perkembangan pemulihan gangguan ini dan terus berkoordinasi dengan perbankan maupun lembaga-lembaga terkait.

Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, Bank Indonesia terus mendukung ketersediaan uang tunai di perbankan dan memastikan sistem transfer di perbankan berjalan normal.

Sistem Bank Indonesia?Real Time Gross Settlement?(BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia?Scripless Securities Settlement System?(BI-SSSS) masih berjalan normal. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: