Dijamin Untung, Adopsi AI dalam Dunia Bisnis Enggak Akan Buntung
Implementasi artificial intelligence (AI) dalam dunia bisnis ternyata memberikan keuntungan yang begitu besar. Ungkapan itu merujuk pada hasil riset dari berbagai lembaga, di antaranya Accenture dan McKinsey Global Institute.
Produktivitas perusahaan yang mengimplementasikan AI mampu meningkat sebesar 40% di tahun 2035, menurut prediksi dari Accenture. Selain itu, AI juga mampu memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di industri sebesar US$14 triliun.
Baca Juga: Ajak Pelaku Bisnis Melek AI Melalui CTI IT Infrastructure Summit 2019
Bukan hanya pelaku bisnis yang kecipratan untung. Berbagai sektor, seperti pendidikan, layanan akomodasi dan makanan, konstruksi, wholesale dan ritel, dan sektor kesehatan pun terkena dampak positif dari adopsi AI.
Merujuk data dari McKinsey Global Institute pada tahun 2018, sektor pendidikan akan peroleh profit sharing sebanyak 84%, 74% pada layanan akomodasi dan makanan, lalu 71% pada konstruksi, wholesale dan ritel juga peroleh 59%, serta tak ketinggalan sektor kesehatan sebesar 55%.
Selain itu, di sektor manufaktur sendiri, AI juga mampu menghemat biaya inventaris keseluruhan sebesar 20%-50% dan mengurangi potensi kesalahan prediksi supply chain sebesar 50%, serta biaya logistik sebesar 5-10%.
Baca Juga: Tenang, Kehadiran AI Tak Ancam Posisi Manusia, Kok!
Hal itu juga dibenarkan oleh Prof. Dr. Widodo Budiharto, S.Si., M.Kom selaku Guru Besar Bidang Kecerdasan Buatan Binus University, "AI banyak memberikan keuntungan. Salah satunya, bisa membantu menangani permasalahan kesalahan dalam menginput data," ungkapnya dalam acara CTI IT Infrastructure Summit 2019, Rabu (13/3/2019) di Jakarta.
Robert Suryakusuma, Country Manager Aruba Indonesia pun turut menyuarakan pendapat. Ia berkata bahwa AI mampu mentransformasi dan mengoptimalkan performa bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar