Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ijtima Ulama Sebut Pilpres Curang, Begini Reaksi Jenderal Moeldoko...

Ijtima Ulama Sebut Pilpres Curang, Begini Reaksi Jenderal Moeldoko... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan pemerintah mengikuti konstitusi dan hukum yang berlaku di Indonesia terkait Pemilu 2019. Pernyataan Moeldoko ini merespons hasil Ijtima Ulama III.

"Boleh saja berbicara. Tetapi, kita, negara ini, berjalan di atas konstitusi. Negara ini menghormati hukum, jadi jangan disimpangkan kanan-kiri, itu saja pakai pedoman, jelas-jelas negara berdasarkan hukum, bukan berdasarkan ijtima, itu harus jelas itu," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta pada Kamis (2/5).

Baca Juga: Tanggapi Ijtimak Ulama III, TKN: Itu Ijtimak-Ijtimakan

Menurut Moeldoko, permintaan Ijtima Ulama III kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU)  agar mendiskualifikasi capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin tidak berlandaskan konstitusi. KSP meminta seluruh pihak tidak membuat isu yang membingungkan masyarakat dan meminta semuanya mengikuti hukum yang berlaku dan konstitusi di Indonesia.

"Jadi, menurut saya, ikuti hal-hal yang sudah disepakati bersama. Tentang prosesnya ada sedikit hal yang kurang, yaitu tanggung jawab kita untuk memperbaiki, bukan terus menistakan pekerjaan-pekerjaan KPU dan Bawaslu," ujar Moeldoko.

Sebelumnya, Ijtima Ulama III menyepakati lima rekomendasi dan ditandatangani oleh KH Abdul Rasyid Abdullah Syafie, Ustaz Yusuf Muhammad Martak, Ustaz Zaitul Rasmin, Ustaz Slamet Maarif, KH Sobri Lubis, dan Ustaz Bachtiar Nashir. Salah satu rekomendasi Ijtima Ulama III adalah meminta KPU mendiskualifikasi pasangan Jokowi-Maruf

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: