Kalimantan Timur sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai lokasi untuk ibu kota negara. Wilayah ini, sebenarnya memiliki satu kelemahan, yakni menyangkut ketersediaan sumber daya air tanah yang rendah.
Padahal, ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan infrastruktur paling utama bagi satu kawasan sebelum dibangiun. Pemerintah, ternyata sudah menyiapkan cara, agar penduduk ibu kota nantinya tidak kekurangan air bersih.
Baca Juga: Glek! Anies Mintanya Air Bersih, Bukan Air Bir
Mengutip dari VIVAnews, Sabtu 31 Agustus 2019, ada dua cara yang menjadi konsentrasi terkait pemenuhan air bersih. Keduanya ada dalam Konsep Desain Ibu Kota Baru Republik Indonesia yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pertama, akan dibuat konsep integrated water supply system, yang merupakan sistem penyediaan air bersih berkelanjutan, disesuaikan dengan pentahapan kebutuhan pelayanan dan saling terintegrasi, dalam satu sistem untuk menjaga kualitas dan kuantitas.
Baca Juga: ACT Distribusikan Belasan Ribu Liter Air Bersih ke Banyuwangi
Untuk itu, metode yang akan diterapkan di ibu kota baru, terkait implementasi rancangan air bersih ada empat. Memaksimalkan debit andalan sumber air baku potensial kawasan. Lalu, pembagian sistem water treatment plant dari berbagai sumber yang saling terkoneksi dan terintegrasi dalam satu sistem pelayanan.
Berikutnya, pembagian water treatment plant dan sarana air bersih yang berkelanjutan sesuai kebutuhan pelayanan. Ada juga sistem daur ulang, dari air hujan, air buangan AC, atau air limbah yang sudah diolah untuk dimanfaatkan kembali sebagai air siram tanaman, serta cuci kendaraan.
Baca Juga: Tegal Kekeringan, ACT Kirim Belasan Ribu Liter Air Bersih
Kedua, sistem penyediaan air bersih yang akan disuplai lebih dari satu sumber yang saling terintegrasi untuk menjaga ketersediaan pelayanan air bersih. Selain itu, pembangunan sarana air bersih dilakukan bertahap sesuai kebutuhan yang harus dilayani. Penyaluran, menggunakan loop system untuk menjaga kontinuitas distribusi pasokan air dan memudahkan sistem kendali pelayanan kawasan.
Dijelaskan juga, sistem perpipaan nantinya terbagi dalam tiga tipe, yakni tunnel untuk jaringan pipa primer yang melewati perkotaan, box utility untuk jaringan sekunder yang melewati perkotaan, ducting untuk jaringan primer/jaringan sekunder yang melewati kawasan nonperkotaan seperti sawah atau hutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: