Menyongsong libur akhir pekan ini, nilai tukar rupiah ditutup dengan apresiasi 0,18% ke level Rp13.965 per dolar AS. Kendati menurun signifikan dari apresiasi siang tadi, rupiah konsisten membuat mata uang Negeri Paman Sam itu takluk di bawah level Rp14.000.
Beberapa waktu lalu, rupiah menjelma sebagai mata uang terbaik di Asia dan dunia. Sentimen pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa sebesar 10 bps menjadi 0,05% menjadi katalisator dan suntikan tenaga bagi rupiah.
Baca Juga: Terjadi Lagi Bos! Dana Nasabah Raib hingga Belasan Juta, Manajamen BRI Ngaku. . . .
Baca Juga: Viral! Saham Gudang Garam 'Digoreng', Warganet: Yang Tabah Ya!
Sayangnya, katalisator tersebut tak cukup bertahan lama. Sebab, kini status sebagai sang juara Asia dan dunia telah terenggut dari genggaman rupiah. Hingga Jumat (!3/09/2019) sore, rupiah hanya terapresiasi tipis 0,02% terhadap dolar Australia, sedangkan di hadapan euro dan poundsterling, rupiah terkoreksi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,72%.
Baca Juga: Goks! Deretan Saham Milik Hary Tanoe Padati Daftar Top Gainers!
Di jajaran mata uang Benua Kuning, rupiah bertengger di posisi kedua sebagai mata uang terbaik di Asia. Adapun posisi pertama diduduki oleh yuan dengan apresiasi 0,30% terhadap rupiah.
Beruntungnya, mayoritas mata uang Asia lainnya masih tunduk pada sang Garuda. Merangkum dari RTI, rupiah menguat paling tinggi di hadapan ringgit (0,27%), baht (0,24%), dolar Hongkong (0,17%), yen (0,12%), dan dolar Taiwan (0,07%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: