Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Padam, Kebakaran Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Belum Padam!

Belum Padam, Kebakaran Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Belum Padam! Kredit Foto: Reuters/Mario Anzuoni

Berada satu level di bawah GGRM, saham HMSP kini bertengger di posisi kelima sebagai saham dengan net sell paling tinggi, yakni mencapai Rp6,3 miliar. Hal itu pun membuat saham HMSP ikut terbakar 1,29% ke level Rp2.300 per saham pada siang ini. 

Baca Juga: Habis Akuisisi, Nasib Saham Telkom dan Indosat Bak Bumi dan Langit!

Riwayat perdagangan bursa menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir asing tercatat meraup keuntungan jual bersih atas saham HMSP senilai Rp45,71 miliar sehingga tidak heran bahwa harga saham HMSP menguap 25,32% pada periode tersebut.

Sejumlah 19,30 juta saham HMSP ditransaksikan dengan frekuensi 2.713 kali transaksi dengan catatan nilai transaksi sebesar Rp44,81 miliar.

Asal tahu saja, tekanan jual yang menimpa saham GGRM dan HMSP terjadi setelah adanya protes dari para pelaku industri pabrikan rokok kecil yang tergabung dalam Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi) perihal cukai rokok.

Baca Juga: Katanya Cinta, Tapi Kok AS Ancam China?

Mereka menilai, pabrikan rokok besar selama ini telah bersiasat perihal volume produksi sehingga terbebas dari penerapan tarif cukai rokok tertinggi. Oleh karena itu, pabrikan rokok kecil meminta pemerintah untuk bersikap lebih adil dalam penerapan kebijakan cukai rokok. 

"Penggabungan SKM dan SPM supaya cukai yang dikenakan kepada pabrik rokok besar tidak sama dengan pabrikan rokok kecil. Ada pabrik besar asing cukai produk SKM-nya golongan satu, tapi SPM masuk golongan dua. Ini tidak adil," tegas Ketua Harian Formasi, Heri Susianto, di Jakarta, Selasa (15/10/2019). 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: