Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Gula Ada Semut: Ingin Rakyat Sejahtera, Manfaatkan Laut

Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan

Ada Gula Ada Semut: Ingin Rakyat Sejahtera, Manfaatkan Laut Kredit Foto: Antara/Ampelsa

Solusi

1. Diperlukan kebijakan tegas dan perlu dilakukan oleh pemerintah dalam menindak ilegal fishing dan kejahatan laut lainnya agar dapat mengembalikan citra Indonesia sebagai masyarakat bahari dan maritim. Kebijakan ini seharusnya dilanjutkan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan daya saing masyarakat pesisir, khususnya nelayan sehingga pengelolaan wilayah pesisir dan laut dapat dilakukan bersama-sama.

2. Para pakar serta pemimpin negeri agar sepakat negara mengelola laut dengan membuat Ocean Policy yang strategis dan tegas demi kesejahteraan masyarakat dan mengarahkan serta memberikan pemahaman yang benar kepada para pakar IT untuk berkontribusi, berinovasi, dan mengaplikasikan ilmu mereka dalam mengelola laut Indonesia.

Baca Juga: Perdana, Produk Perikanan Indonesia Akan Diekspor ke Korea Selatan

3. Dibutuhkan sinergi dari banyak pihak (institusi) yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam pengembangan kelautan. Baik secara langsung maupun tidak langsung agar manajemen pengelolaan laut ini dapat berhasil dengan optimal. Institusi tersebut di antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan khususnya Dirjen Perhubungan Laut, Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Kraf, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ditjen Bea Cukai, Pelindo, TNI AL, Kepolisian RI, Kejaksaaan, dsb.

4. Diperlukan pembelajaran skill khusus untuk para sarjana khususnya sarjana perikanan agar mau bekerja di bidang perikanan. Sumber daya melimpah menjadi sebuah bisnis yang sangat menjanjikan di bidang perikanan.

5. Hasil laut Indonesia telah menjadi komoditas ekspor yang diminati oleh pasar internasional. Pembenahan dan peningkatan daya saing nelayan harus menjadi prioritas pemerintah sehingga kekayaan sumber daya laut Indonesia dapat memberikan manfaat dan nilai lebih bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. Jalesveva jayamahe.

Beberapa Hal yang Perlu Disimak

1. Selama periode 2014-2019, PDB perikanan melesat 50%. Data KKP menunjukkan, PDB perikanan pada triwulan II-2019 naik menjadi Rp62,24 triliun. Jika kebijakan ini berkesinambungan, pendapatan masyarakat akan meningkat, dan akan berkontribusi pada pengurangan angka defisit neraca perdagangan Indonesia.

Selanjutnya ekspor perikanan pada semester I-2019 sebesar Rp40,57 triliun, naik 24,29% dibandingkan semester I-2018 yang mencapai Rp32,64 triliun. Dengan koordinasi yang lebih baik antar-kementerian dan lembaga, surplus neraca perikanan akan terus membesar.

2. Potensi laut Indonesia harus mulai dikelola secara terpadu yang melibatkan berbagai kementerian. Untuk menghentikan illegal fishing dan ekspor ilegal yang masih terus terjadi.

3. Terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dari pengelolaan hasil kekayaan laut, ada dua hal yang penting. Pertama, kebijakan di bidang perikanan yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dapat disinergikan dan dikolaborasikan dengan berbagai pihak terkait.

Kedua, meningkatnya kesadaran dan kecintaan bangsa ini terhadap laut sehingga rakyat kian sadar dan mencintai laut sebagai sumber kehidupan.

4. Kemampuan mendayagunakan segenap potensi ekonomi kelautan akan menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil, makmur, dan bermartabat. Ke depan harus terus diupayakan peningkatan nilai tambah industri perikanan, melalui ekstensifikasi produk perikanan dengan memperbanyak jumlah sentra produksi perikanan dan kelautan, peningkatan aksesibilitas daerah tangkapan baru, menambah lahan dan sentra produksi budi daya baru, serta menambah jenis produk perikanan dan kelautan.

Akhir kata, see things not only with your eyes. Listen to things not only with your ear. Feel things without you always to touch. Free and liberate your mind for your best." yang terjemahannya: melihat sesuatu tak cukup dengan mata. Mendengar sesuatu tak cukup dengan telinga. Merasakan sesuatu tak mesti dengan menyentuh. Jadilah orang bebas yang berpikir bebas demi meraih terbaik dalam hidupmu.

Demikian ungkapan bijak dari seorang jawara penenggelam kapal asing pencuri ikan di wilayah Indonesia, Susi Pudjiastuti. Legacy-nya ini menurut filsuf Socrates: bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain.

Jika ingin sejahtera, kelola sebaik-baiknya sumber daya laut. Seperti apa yang dikatakan oleh T Harv Eker: kita tidak mendapatkan kesejahteraan dengan sekadar menginginkannya. Jadi, kita semua harus optimis serta mampu menghadapi segala tantangan yang ada untuk memperjuangkan peluang besar keberhasilan menuju kedaulatan pangan maritim dan daya saing bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: