Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Ahli Susun 3 Skenario untuk Setop Penyebaran Virus Corona, Apa Saja?

Sejumlah Ahli Susun 3 Skenario untuk Setop Penyebaran Virus Corona, Apa Saja? Proses sterilisasi pesawat Batik Air usai evakuasi WNI dari Wuhan. | Kredit Foto: Lion Air
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan status darurat global untuk wabah virus corona Wuhan di China. Wabah yang disebabkan oleh 2019-nCoV ini memang "baru" muncul sekitar satu bulan lalu. Namun, beberapa ahli telah memprediksi tentang kemungkinan bagaimana mengakhiri wabah ini.

Beberapa ahli penyakit menular memperkirakan setidaknya ada tiga skenario yang mungkin terjadi pada wabah virus corona Wuhan ini. Berikut ini adalah ketiga skenario tersebut seperti dilansir Vox.

Baca Juga: Pakai Drone, China Awasi Warganya Saat Wabah Virus Corona

1. Intervensi Kesmas Pegang Kendali Virus

Salah satu hal yang mungkin menghentikan wabah virus corona Wuhan ini adalah intervensi kesehatan masyarakat. Ini merupakan skenario yang paling mungkin terjadi mengingat wabah SARS pada 2003 lalu juga berhasil dikendalikan dengan cara ini.

Seperti halnya 2019-nCoV, SARS juga termasuk jenis virus corona. Beberapa jenis virus corona dapat menginfeksi manusia dan sisanya dapat menginfeksi hewan, seperti mamalia dan burung.

Pada akhir 2002 hingga 2003, SARS menginfeksi 8.096 orang dan menyebabkan kematian pada 774 orang di 17 negara. Pada 2004, wabah SARS tercatat sudah berakhir. Saat ini SARS mungkin masih ada pada hewan, tapi tidak menyebar atau menular ke manusia.

"SARS adalah kasus klasik mengenai bagiamana beragam intervensi kesehatan masyarakat dapat bekerja dan menghentikan sebuah wabah," jelas profesor di bidang ilmu kedokteran kesehatan global dari Emory University Jessica Fairley.

Fairley menjelaskan, selama wabah SARS berlangsung otoritas kesehatan melakukan beragam upaya intervensi yang bisa dilakukan. Mereka mengidentfikasi kasus secepat mungkin dan menempatkan orang-orang terinfeksi dalam isolasi. Cara ini memberikan kesempatan bagi sistem imun dari orang-orang yang terinfeksi untuk melawan virus tanpa menularkannya ke orang lain.

Agar intervensi kesehatan masyarakat bisa bekerja dengan baik, ada banyak koordinasi yang perlu dilakukan. Dokter menangani virus, investigasi yang bagus dilakukan pada tiap kasus untuk mengetahui dengan siapa saja pasien pernah berkontak dan kontrol infeksi yang ketat di rumah sakit.

"Dan ketika kamu memiliki kasus yang lebih besar, (hal lain yang bisa dilakukan adalah) restriksi perjalanan, karantina atau skrining orang-orang di bandara," jelas Fairley.

Kendalanya, 2019-nCoV mungkin lebih sulit dikendalikan dibandingkan SARS. SARS lebih mudah dikontrol karena baru bisa menularkan penyakit setelah gejala muncul. Ketika gejala muncul, orang-orang yang terkena SARS bisa segera dikarantina dan transmisi atau penularan penyakit akan berhenti.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: