Dalam memerangi pandemi covid-19, berbagai negara di dunia telah menerapkan beberapa kebijakan, salah satunya adalah lockdown. Mulai dari China, Malaysia, hingga negara-negara barat seperti Italia dan Prancis pun menerapkan kebijakan ini.
Penerapan kebijakan ini di suatu negara, pastinya memiliki dampak tertentu di sektor-sektor kehidupan masyarakat. Sudut-sudut kota menjadi sepi bak kota hantu akan menjadi pemandangan baru jika sebuah kota ditetapkan status lockdown.
Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah polusi udara yang menurun. China sebagai negara yang paling awal terjangkit virus corona sempat mengisolasi kota Wuhan di provinsi Hubei.
Namun, siapa sangka dengan pengisolasian kota tersebut membuat kualitas udara di sana menjadi lebih baik. Menurut Kementerian Lingkungan dan Ekologi China, angka rata-rata dari kualitas udara yang baik naik 21,5 persen pada Februari, dibanding pada periode yang sama tahun lalu di provinsi Hubei, pusat pandemi virus corona.
Menurut para ahli, peningkatan kualitas udara karena lockdown yang diterapkan pemerintah China telah menyelamatkan kehidupan 1.400 hingga 4.000 anak-anak usia di bawah 5 tahun dan 51.700 hingga 73.000 orang dewasa usia di atas 70 tahun di China.
Pengaruhi Perekonomian Negara
Lockdown juga disebut bakal memengaruhi perekonomian suatu negara. Seorang ekonom Malaysia, Dr. Yeah Kim Leng merespons penerapan lockdown di negaranya.
Ia mengatakan, "Dampak ekonomi akan tergantung pada kegiatan apa saja yang dibatasi dan seberapa luas dan berapa lama periode lockdown ditetapkan."
Ia juga menambahkan konsekuensi ekonomi yang akan dialami oleh negaranya Malaysia adalah pengurangan pengeluaran konsumen.
"Jika berkepanjangan akan menyebabkan kegagalan bisnis dan PHK yang memperburuk penurunan ekonomi," tuturnya.
Selain itu, lockdown juga secara otomatis dapat memengaruhi mobilitas para pekerja, seperti yang belakangan ini terjadi di Singapura. Para pekerja yang berasal dari Malaysia tidak bisa masuk ke Singapura untuk bekerja selama lockdown berlangsung yaitu, dua minggu.
Pemerintah Indonesia saat ini belum menerapkan kebijakan lockdown, meskipun saat ini jumlah korban COVID-19 di Indonesia berjumlah 227 jiwa.
Menurut Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, kebijakan lockdown belum diambil karena dapat berimplikasi ke berbagai aspek mulai dari ekonomi, sosial, dan keamanan. Ia menuturkan kebijakan social distancing yang saat ini diterapkan dirasa efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: