Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti Asing Petakan Risiko Tsunami Dekat Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia, Begini Penjelasannya

Peneliti Asing Petakan Risiko Tsunami Dekat Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia, Begini Penjelasannya Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Tim peneliti itu menduga bahan-bahan tersebut diambil oleh arus di selat dan kemudian dibuang di tempat di mana bagian dasar laut yang dangkal jatuh ke kedalaman laut. Tumpukan sedimen itu pada akhirnya runtuh, kemungkinan dipicu oleh guncangan gempa bumi lokal.

Tetapi, tim peneliti itu tidak dapat mengatakan kapan longsor bawah laut itu terjadi. Perkiraan terbaik para peneliti, longsor itu terjadi dalam periode geologi saat ini, jadi, dalam 2,6 juta tahun terakhir.

 

Inti yang diekstraksi dari MTD dapat lebih membatasi usia mereka dan frekuensi longsoran lereng bawah laut. Pendanaan untuk penelitian itu telah dicari.

Tim peneliti itu juga berencana untuk mengunjungi daerah pesisir Kalimantan untuk mencari bukti fisik dari tsunami purba dan untuk memodelkan jenis gelombang yang bisa mengenai garis pantai.

 

"Penelitian ini memperkaya pengetahuan komunitas geologi dan geofisika Indonesia tentang sedimentasi dan bahaya tanah longsor di Selat Makassar. Masa depan penelitian ilmu bumi menggunakan pendekatan multi-ilmiah yang terintegrasi dengan kolaborator internasional," kata peneliti dari Institut Teknologi Bandung, Ben Sapiie yang dikutip BBC.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun lalu mengumumkan bahwa Indonesia akan memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan.

Pusat administrasi baru akan dibangun di dua kabupaten --Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara-- di provinsi Kalimantan Timur, dekat dengan Kota Balikpapan dan Samarinda yang sudah ada.

Studi dasar laut itu telah diterbitkan oleh Geological Society of London.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: