Gelombang Permusuhan Makin Tinggi, China Siap Tempur Lawan AS
Kredit Foto: Redaksi 1
Dipercaya secara luas di Beijing bahwa Amerika Serikat ingin menahan China yang sedang bangkit, yang telah menjadi lebih asertif secara global seiring dengan pertumbuhan ekonominya.
Makalah itu menyimpulkan bahwa Washington memandang China sebagai ancaman ekonomi dan keamanan nasional dan tantangan bagi demokrasi Barat, kata orang-orang. Laporan itu juga mengatakan Amerika Serikat bermaksud melemahkan Partai Komunis yang berkuasa dengan merusak kepercayaan publik.
Para pejabat Tiongkok memiliki "tanggung jawab khusus" untuk memberi tahu orang-orang mereka dan dunia tentang ancaman yang ditimbulkan oleh virus korona "karena mereka adalah orang pertama yang mengetahuinya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters.
Tanpa secara langsung menyikapi penilaian yang dibuat dalam laporan China, Ortagus menambahkan: "Upaya Beijing untuk membungkam para ilmuwan, jurnalis, dan warga negara dan menyebarkan disinformasi memperburuk bahaya krisis kesehatan ini."
Laporan yang dilukiskan kepada Reuters memperingatkan bahwa sentimen anti-China yang dipicu oleh serangan Virus Corona dapat memicu resistensi terhadap proyek-proyek investasi infrastruktur Belt and Road China, dan bahwa Washington dapat meningkatkan dukungan keuangan dan militer untuk sekutu regional, membuat situasi keamanan di Asia lebih tidak stabil.
Tiga dekade lalu, setelah Tiananmen, Amerika Serikat dan banyak pemerintah Barat memberlakukan sanksi terhadap China termasuk melarang atau membatasi penjualan senjata dan transfer teknologi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: