Gelombang Permusuhan Makin Tinggi, China Siap Tempur Lawan AS
Kredit Foto: Redaksi 1
China saat ini jauh lebih kuat
Xi telah memperbaiki strategi militer China untuk menciptakan pasukan tempur yang diperlengkapi untuk memenangkan perang modern. Dia memperluas jangkauan udara dan laut Tiongkok dalam tantangan lebih dari 70 tahun dominasi militer Amerika di Asia.
Dalam pernyataannya, kementerian luar negeri China menyerukan kerja sama, dengan mengatakan, perkembangan China-AS yang sehat dan mantap. Hubungan melayani kepentingan kedua negara dan komunitas internasional.
"Setiap kata atau tindakan yang terlibat dalam manipulasi politik atau stigmatisasi dengan dalih pandemi, termasuk mengambil kesempatan untuk menabur perselisihan antar negara, tidak kondusif untuk kerja sama internasional melawan pandemi," kata dia menambahkan.
Salah satu dari mereka yang memiliki pengetahuan tentang laporan itu mengatakan itu dianggap oleh beberapa orang di komunitas intelijen China sebagai versi China dari "Novikov Telegram", sebuah pengiriman tahun 1946 oleh duta besar Soviet untuk Washington, Nikolai Novikov, yang menekankan bahaya ekonomi dan ekonomi Amerika. ambisi militer setelah Perang Dunia Kedua.
Surat pernyataan Novikov adalah tanggapan terhadap diplomat A Ken Telegram dari Amerika Serikat George Kennan dari Moskow yang mengatakan bahwa Uni Soviet tidak melihat kemungkinan untuk hidup berdampingan secara damai dengan Barat, dan bahwa penahanan adalah strategi jangka panjang terbaik.
Kedua dokumen membantu mengatur panggung untuk pemikiran strategis yang mendefinisikan kedua sisi Perang Dingin.
China dituduh Amerika Serikat menekan informasi awal mengenai virus itu, yang pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan, dan mengecilkan risikonya. Beijing telah berulang kali membantah bahwa mereka menutupi tingkat atau keparahan wabah virus.
China telah berhasil menahan penyebaran virus domestik dan telah berusaha untuk menegaskan peran utama dalam pertempuran global melawan Covid-19. Itu termasuk dorongan propaganda seputar donasi dan penjualan pasokan medis ke Amerika Serikat dan negara-negara lain serta berbagi keahlian.
Namun China menghadapi serangan balasan dari para kritikus yang menyerukan agar Beijing bertanggung jawab atas perannya dalam pandemi.
Trump mengatakan ia akan memotong dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang ia sebut "sangat Cina-sentris," sesuatu yang telah dibantah para pejabat WHO.
Pemerintah Australia telah menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul dan penyebaran virus. Bulan lalu, Prancis memanggil duta besar China untuk memprotes publikasi di situs kedutaan besar China yang mengkritik penanganan Barat terhadap virus corona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: