Jelang Lebaran, Lender Akseleran Berbondong-bondong Guyurkan Dana
Menjelang Lebaran, nilai pendanaan di Akseleran memperlihatkan tren positif dibandingkan tahun lalu. Setidaknya, hingga akhir Maret 2020, terjadi kenaikan pendanaan hingga sebesar 30% atau mencapai hampir Rp200 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa dari sisi volume, kontribusi pendanaan oleh pendana ritel terbesar masih berasal dari rentang usia 35-54 tahun yang mencapai 41%, sedangkan dari sisi jumlah pendananya, kontribusi terbesar berasal dari rentang usia 21-34 tahun yang mencapai 70,5%.
"Hingga saat ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp1,23 triliun. Adapun selama empat bulan terakhir di tahun ini, kami sudah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp250 miliar kepada para pelaku usaha," ujar Ivan di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Di Tengah Gempuran Corona, Kinerja Akseleran Tetap Moncer
Menurutnya, tren positif ini masih tetap terjaga hingga Lebaran tiba seiring dengan para pendana ritel akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) di pertengahan Mei, sehingga ada banyak dana tambahan untuk dipinjamkan melalui Akseleran.
Meskipun demikian, dia menjelaskan, efek dari Covid-19 membuat penyaluran pinjaman usaha Akseleran mengalami penurunan sekitar 30-40%. Untuk sektor usahanya, Ivan mengungkapkan, Akseleran sebagai platform peer to peer (P2P) lending yang menyalurkan pinjaman produktif banyak bermain di sektor infrastruktur, mining, logistik, dan trading.
"Di tengah Covid-19 ada peningkatan permintaan pinjaman di sektor kesehatan, seperti pengadaan rapid test atau disinfektan maupun di logistik atau trading terkait distributor sembako. Khusus selama Ramadan tahun ini, kami tidak terlalu terdampak karena Akseleran merupakan P2P lending sektor produktif. Hanya biasanya dari produsen atau distributor kue-kue kering atau produk yang permintaannya meningkat menjelang Lebaran meningkat juga permohonan pinjamannya," jelas Ivan.
Baca Juga: Banyak Nasabah Fintech Minta Relaksasi Kredit, Begini Kata OJK
Dalam hal penyaluran pinjaman usaha saat pandemi Covid-19, dia mengungkapkan, Akseleran lebih ketat melakukan asesmen pinjaman agar tingkat gagal bayar oleh peminjam tidak meningkat.
Menurut Ivan, langkah tersebut sejauh ini berhasil mempertahankan kestabilan tingkat gagal bayar Akseleran yang mencapai 0,69% dari total penyaluran pinjaman usaha pada pertengahan Mei atau turun 0,05% dibandingkan pertengahan bulan sebelumnya.
"Jadi, dari penyaluran pinjaman usaha memang ada sedikit penurunan akibat Covid-19 dan belum ada perubahan secara signifikan dari sektor usaha. Namun, kami bersyukur kepercayaan pemberi pinjaman cenderung meningkat sejalan dengan masih stabilnya tingkat gagal bayar di Akseleran yang akan kami jaga tetap di bawah 1% hingga akhir 2020," pungkas Ivan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: