Banyak dari kita masih ingat runtuhnya pasar perumahan Amerika Serikat pada tahun 2006 dan krisis keuangan berikutnya yang mendatangkan malapetaka pada AS dan di seluruh dunia.
Sayangnya, krisis keuangan cukup umum dalam sejarah dan sering menyebabkan tsunami ekonomi di negara-negara yang terkena dampak.
Dikutip Warta Ekonomi dari The Britannca, Selasa (14/7/2020), di bawah ini Anda akan menemukan deskripsi singkat tentang lima dari krisis keuangan yang paling dahsyat di zaman modern.
1. Krisis Kredit 1772
Krisis ini berasal dari London dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa. Pada pertengahan 1760-an, Kerajaan Inggris telah mengumpulkan banyak sekali kekayaan melalui kepemilikan dan perdagangan kolonialnya.
Ini menciptakan aura optimisme berlebihan dan periode ekspansi kredit yang cepat oleh banyak bank Inggris. Kegemparan itu berakhir mendadak pada 8 Juni 1772, ketika Alexander Fordyce —salah satu mitra rumah perbankan Inggris, Neal, James, Fordyce, dan Down— lari ke Prancis untuk menghindari pelunasan utangnya.
Berita itu dengan cepat menyebar dan memicu kepanikan perbankan di Inggris, ketika para kreditor mulai membentuk antrean panjang di depan bank-bank Inggris untuk menuntut penarikan tunai instan. Krisis berikutnya dengan cepat menyebar ke Skotlandia, Belanda, bagian lain Eropa, dan koloni-koloni Inggris-Amerika.
Sejarawan telah mengklaim bahwa dampak ekonomi dari krisis ini adalah salah satu faktor penyumbang utama terhadap protes Tea Party Boston dan Revolusi Amerika.
2. The Great Depression of 1929-1939
Ini adalah bencana keuangan dan ekonomi terburuk pada abad ke-20. Banyak yang percaya bahwa Depresi Hebat dipicu oleh kehancuran Wall Street 1929 dan kemudian diperburuk oleh keputusan kebijakan pemerintah AS yang buruk.
Depresi berlangsung hampir 10 tahun dan mengakibatkan hilangnya pendapatan besar-besaran, rekor tingkat pengangguran, dan kehilangan hasil, terutama di negara-negara industri. Di Amerika Serikat tingkat pengangguran mencapai hampir 25 persen pada puncak krisis pada tahun 1933.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: