Kisah Perusahaan Raksasa: General Motors, Big Three Manufaktur Otomotif di AS
Pasca-PD II, GM tumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi AS pada dekade 1950-an dan 1960-an. Selama periode ini, GM terus memegang 40-50 persen dari total penjualan produk otomotif di negeri Paman Sam.
Dekade 1950-an ditandai dengan catatan penjualan otomotif dan inovasi dalam gaya mengesankan. Pada 1950, semua model yang dibuat di AS tersedia dengan kotak roda gigi otomatis. GM memperkenalkan unit terbarunya yakni Corvette tepat pada 1953.
Periode antara 1950 dan 1956 sangat makmur bagi perusahaan otomotif dengan peningkatan permintaan mobil keluarga. Namun nyatanya rakyat AS mulai menunjukkan minat yang nyata pada mobil-mobil Eropa yang lebih kecil. Pada 1956, tahun penjualan yang menurun, Ford Motor Company, Chrysler Corporation, dan GM telah kehilangan sekitar 15 persen dalam penjualan. Sementara impor hampir menggandakan penetrasi pasar mereka.
Pada 1957, AS mengimpor lebih banyak mobil daripada yang diekspor. Meskipun terjadi resesi, impor menyumbang lebih dari 8 persen penjualan mobil AS.Pangsa pasar perusahaan merosot menjadi hanya 42 persen dari penjualan mobil baru pada 1959.
Pada 1958, perbedaan divisi dalam GM mulai kabur dengan ketersediaan mesin berperforma tinggi di Chevrolets dan Pontiacs. Pengenalan model trim yang lebih tinggi seperti Chevrolet Impala dan Pontiac Bonneville dengan harga yang sesuai dengan beberapa penawaran Oldsmobile dan Buick juga membingungkan konsumen. Pada saat Pontiac, Oldsmobile, dan Buick memperkenalkan model kompak dengan gaya dan harga yang sama pada 1961, struktur "step-up" lama antara divisi hampir berakhir.
Bersama dengan produsen mobil AS lainnya, GM menghadapi persaingan yang semakin ketat dari produsen mobil Jepang pada 1970-an dan 1980-an. Di bawah kepemimpinan Roger B. Smith pada 1980-an, GM mulai mengalami kemunduran.Produsen mobil asing, yang dipimpin oleh Toyota dan Honda, menguasai sebagian pangsa pasar GM. Birokrasi GM yang berat seringkali lambat dalam menanggapi perubahan permintaan konsumen, menjadi perkara berikutnya.
Sebagai tanggapannya, pada 1984 GM memulai divisi otomotif baru, Saturn, yang menggunakan pabrik sangat otomatis untuk memproduksi mobil, guna bersaing dengan impor produk Jepang.
Pada awal 1990-an, Jack Smith menjadi ketua GM dan melakukan restrukturisasi radikal. Melalui pengurangan tenaga kerja, pemotongan biaya yang dalam, dan penghapusan beberapa lini produk GM yang paling terkenal, termasuk Oldsmobile, perusahaan menemukan dirinya mendapatkan kembali pangsa pasar.
Abad ke-21 telah menguji kekuatan GM sebagai pembuat mobil terbesar di dunia. CEO Rick Wagoner berusaha mengurangi kewajiban perawatan kesehatan dan pensiunnya di masa depan. GM juga menjadi pemilik tunggal Saab Automobile AB pada 2000.
Pangsa pasar GM naik pada 2001 dan pada awal 2002 telah mencapai 30,9 persen di pasar AS. GM memiliki saham ekuitas di sejumlah perusahaan mobil, termasuk Fiat, Isuzu, Fuji Heavy Industries (Subaru), dan Suzuki. Penjualan mobil GM meningkat 31 persen satu bulan setelah, rencana pembiayaan nol persen di bawah slogan "Keep America Rolling" diluncurkan pada September 2001.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: