Kisah Perusahaan Raksasa: General Motors, Big Three Manufaktur Otomotif di AS
Pada 2004, perusahaan terpaksa menghentikan merek Oldsmobile. Empat tahun kemudian GM dikalahkan oleh Toyota Motor Corporation sebagai pembuat mobil terbesar di dunia.
Selama ini GM juga berupaya untuk mengurangi kepemilikan jasa keuangannya melalui berbagai kesepakatan terkait General Motors Acceptance Corporation (GMAC) dan divisi terkait. GMAC didirikan pada 1919 untuk membiayai dan menjamin penjualan angsuran produk GM dan kemudian berkembang ke bisnis lain.
Pada 2006 GM menjual 51 persen saham GMAC kepada Cerberus Capital Management. Dan, GMAC kemudian berganti nama menjadi Ally Financial. Selain itu, unit hipotek dan real estat GMAC kemudian dijual.
Pada Desember 2008 Presiden AS George W. Bush mengumumkan rencana penyelamatan keuangan darurat untuk membantu para pembuat mobil "Big Three" --Chrysler LLC, General Motors, dan Ford-- untuk mencegah runtuhnya industri otomotif yang sedang berjuang. Pemerintah segera menyediakan 13,4 miliar dolar AS pinjaman dari Program Bantuan Aset Bermasalah (TARP). Pinjaman tersebut akan memungkinkan perusahaan otomotif untuk terus beroperasi hingga Maret 2009, pada saat rencana tersebut mengharuskan mereka untuk menunjukkan "kelayakan finansial" atau mengembalikan uang tersebut dalam waktu 30 hari. Ketentuan tambahan mengharuskan perusahaan melakukan restrukturisasi.
Uang itu awalnya tersedia untuk General Motors dan Chrysler, dan tidak untuk Ford. Alasannya Ford mengklaim memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan operasi dan karenanya tidak mengajukan bantuan pemerintah.
Ketika masalah keuangan perusahaan meningkat menjadi sekitar 173 milair dolar AS, GM mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Juni 2009. Ini adalah salah satu pengajuan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS. Pemerintah terpaksa menanggung biaya sebesar 11 hingga 12 miliar dolar AS dari GM.
Pada 2010 perusahaan secara resmi menghentikan merek Pontiac dan Saturn serta menjual Saab. Perampingan itu membuat GM hanya memiliki empat divisi kendaraan, yakni Buick, Cadillac, Chevrolet, dan GMC.
Pada November 2010 GM kembali ke pasar saham dengan salah satu IPO (initial public offering) terbesar dalam sejarah AS. Tahun berikutnya GM mendapatkan kembali gelarnya sebagai produsen mobil terbesar di dunia.
Pada 9 Desember 2013, pemerintah AS resmi keluar dari bisnis otomotif, menjual sisa saham GM. Sehari kemudian, GM menjadi produsen mobil pertama yang menunjuk CEO wanita. Mary Barra terpilih sebagai ketua dewan pada 2016.
GM menghadapi kemunduran pada 2014, ketika terungkap bahwa selama sekitar satu dekade perusahaan telah menutupi fakta bahwa beberapa model mobil memiliki sakelar pengapian yang salah. Kerusakan fatal dari produk GM dikabarkan telah menyebabkan lebih dari 120 kematian.
Penanganan perusahaan atas skandal tersebut --yang diawasi oleh Mary Barra, CEO wanita pertama GM-- dipuji secara luas. GM kemudian membukukan pendapatan yang kuat, dengan rekor penjualan pada 2014.
GM telah berhasil dan lancar melewati sejarah inovasi teknologinya. Saat ini, GM tetap menjadi pembuat mobil yang berbasis di AS dengan operasi dan merek di seluruh dunia, termasuk Buick, Cadillac, Chevrolet, Daewoo, GMC, Holden, Hummer, Opel, Pontiac, Saturn, Saab, dan Vauxhall.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: