Polisi menyebut demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung rusuh di sejumlah daerah akibat ulah kelompok anarko. Korps baju cokelat meyakini ada yang menggerakkan dan memfasilitasi massa. Polisi sedang mencari dalang aksi ini.
Supaya dalang aksi ini cepat tertangkap, warganet menyarankan polisi untuk bertanya ke Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Saran tersebut disampaikan karena sebelumnya Ketum Golkar itu mengaku tahu siapa yang mensponsori dan membayari aksi demonstrasi Omnibus Law.
"Sekarang polisi tinggal cari dalangnya. Coba tanya Pak Airlangga yang katanya tahu dalangnya," kata akun @fathurdoaibu dikutip di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).
Baca Juga: Demokrat Tak Terima Airlangga Sebut Demo Ricuh Disponsori: Kenapa Menko Perekonomian?
Sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 1.192 orang yang terindikasi sebagai kelompok anarko. Penangkapan ini merupakan hasil razia atau patroli yang dilakukan sejak Rabu (7/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, ribuan orang ini bukan bagian dari para buruh yang ingin menyuarakan aspirasi lewat demo. Mereka hanya ingin membuat kerusuhan. Kelompok anarko ini didominasi pelajar sekolah teknik mesin (STM). Sisanya adalah pengangguran. Mereka datang dari Bogor, Karawang, Banten, hingga Purwakarta.
"Anarko itu bukan profesi, anarko itu orang yang niat melakukan kerusuhan," tutur Yusri.
Dari pemeriksaan terungkap, para remaja ini tak bergerak sendiri. Ada yang mengajak dan mereka mendapat undangan via WhatsApp. Kemudian difasilitasi untuk datang ke Ibu Kota dan berbuat rusuh.
"Disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus. Kemudian nantinya akan ada uang makan untuk mereka semua," bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: