Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana Masuk BEI, Saham BPII Naik 45 Poin

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) dalam rangka pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan saham perseroan sebesar 45 poin menjadi Rp 545 per saham dari harga yang ditawarkan pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang sebesar Rp 500 per saham.

"Kami harap dengan masuknya saham BPII ke BEI sebagai perusahaan terbuka dapat memperhatikan prinsip good corporate governance (GCG)," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Perusahaan yang bergerak di sektor keuangan dan pengelolaan aset ini menjadi emiten ke-15 yang masuk ke BEI pada tahun 2014 ini.

"BPII menjadi emiten ke-15 di BEI sepanjang tahun ini. Dengan diperdagangkannya saham BPII, akan menjadi koleksi para investor dan semakin menyemarakkan perdagangan sehingga likuiditas semakin terjaga," tambahnya.

Saham BPII sempat menyentuh level tertinggi Rp 650 dan level terendah Rp 545. Sementara itu, jumlah frekuensi yang ditransaksikan sebanyak 33 kali dengan volume sebesar 1.100 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp 337 juta.

Sebagai informasi, perseroan melepas 150 juta saham atau 29,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuhnya.  Sebanyak 50% atau 75 juta saham yang akan dilempar ke publik merupakan saham milik PT Malacca Trust Limited dan sisanya 50% lagi atau sebanyak 75 juta saham adalah penerbitan saham baru. Diperkirakan, perseroan berhasil meraup dana segar sebesar Rp 67,5 miliar hingga Rp 75 miliar dari IPO ini. Sebagai penjamin emisi pelaksana efek, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas.

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk divestasi induk usaha yang sebesar 50% atau Rp 33,75 miliar hingga Rp 37,5 miliar. Sisanya sebesar Rp 33,75 miliar sampai Rp 37,5 miliar separuhnya atau Rp 16,87 miliar sampai Rp 18,75 miliar akan dipakai untuk PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS). Kemudian 50% lagi akan digunakan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM).

"Di BPS kami akan mendorong transaksi margin. Sedangkan, untuk BPAM dana itu akan dimanfaatkan untuk peluncuran produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Karena untuk setiap unit penyertaan dari peluncuran RDPT dibutuhkan partisipasi minimal Rp 5 miliar," kata Presiden Direktur BPAM Lilis Setiadi dalam kesempatan yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: