Mikroekonomi adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Mikroekonomi memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan detail dibandingkan dengan makroekonomi.
Mikroekonomi juga meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Pelaku individu seringkali dikelompokkan ke dalam subkelompok mikroekonomi, seperti pembeli, penjual, dan pemilik usaha. Kelompok-kelompok ini menciptakan penawaran dan permintaan sumber daya, menggunakan uang dan suku bunga sebagai mekanisme penetapan harga untuk koordinasi.
Baca Juga: Apa Itu Makroekonomi?
Salah satu tujuan mikroekonomi adalah menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga kepada produk dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Selain itu juga menganalisis kegagalan pasar di saat memprodukai hasil yang efisien. Serta menjelaskan kondisi teoretis yang diperlukan suatu pasar dengan persaingan sempurna.
Ekonomi mikro dapat diterapkan dalam arti positif atau normatif. Mikroekonomi positif menggambarkan perilaku ekonomi dan menjelaskan apa yang diharapkan jika kondisi tertentu berubah. Jika produsen menaikkan harga mobil, ekonomi mikro positif mengatakan konsumen akan cenderung membeli lebih sedikit dari sebelumnya.
Sebagai contoh, jika tambang tembaga besar runtuh, harga tembaga akan cenderung naik, karena pasokan terbatas. Ekonomi mikro juga bisa menjelaskan mengapa upah minimum yang lebih tinggi mungkin memaksa sebuah perusahaan untuk mempekerjakan lebih sedikit pekerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: