Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Antisipasi Penyelewengan Subsidi Pupuk di Jabar, Caranya...

Kementan Antisipasi Penyelewengan Subsidi Pupuk di Jabar, Caranya... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

"Sedangkan, alokasi secara terpisah Pupuk Organik Cair POC sebanyak 312.623 liter dari kebutuhan petani Jawa Barat yang diusulkan melalui sistem e-RDKK," ungkapnya.

Dadan menjelaskan secara umum mengenai kondisi ketersediaan pupuk di Jawa Barat, dilihat dari stok yang masih tersedia. Berdasarkan laporan dari PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik sampai dengan Februari 2021, secara persentase ketersediaan stok masing-masing jenis pupuk adalah Urea 87 persen, SP-36 95 persen, ZA 92 persen, NPK 80 persen, dan Organik 94 persen.

"Sebagai antisipasi terhadap kelangkaan pupuk, hal yang utama adalah dilakukan optimalisasi alokasi yang ada dengan terus melakukan pengawalan kepada semua daerah kabupaten/kota, selanjutnya melakukan realokasi antar-kabupaten/kota serta mengajukan tambahan alokasi kepada Kementan," ungkapnya.

Baca Juga: Luhut Dorong Kolaborasi di Food Estate Libatkan Kementan, PUPR, dan Peneliti

Sebelumnya, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan Sarwo Edhy menyatakan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga Maret 2021 mencapai sekitar 1,9 juta ton. Target penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021 mencapai 9,04 juta ton.

Untuk 2021 sampai dengan 30 Maret 2021, dari target 9,04 juta ton, realisasinya 1,9 juta ton atau lebih kurang 21,05 persen dari target penyaluran tahun 2021.

"Untuk penerima manfaat langsung pupuk bersubsidi adalah petani kecil dengan luas garapan 2 hektare. Sasaran penerima manfaat subsidi pupuk tahun 2021 sebanyak 16,6 juta petani berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: