Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penentang Junta Myanmar Bikin Syarat Jika Mau Berdialog dengan Militer

Penentang Junta Myanmar Bikin Syarat Jika Mau Berdialog dengan Militer Kredit Foto: Reuters/Stringer

Efektifitas ASEAN

Pengamat hubungan internasional Fisipol UGM, Dr Muhadi Sugiono, mengapresiasi Indonesia yang jadi tuan rumah KTT ASEAN soal krisis di Myanmar. Namun, ia menekankan, efektivitas hasil KTT ini harus tidak berhenti dari yang disepakati negara-negara ASEAN dan menerjemahkan ke tindakan-tindakan konkrit.

Muhadi mengatakan, mendudukkan pihak-pihak yang terlibat konflik di Myanmar jadi keharusan jika ASEAN mau benar-benar berperan menyelesaikan konflik. Ia menilai, pemimpin-pemimpin ASEAN bisa berkaca dari pengalaman Indonesia menggelar Jakarta Informal Meeting dalam penyelesaian konflik Indocina yang berlangsung 1988-1990.

"Melalui Jakarta Informal Meeting yang berlangsung 1988-1990, Indonesia menghadirkan pihak-pihak yang terlibat konflik untuk berbicara satu sama-lain. Dalam kasus Myanmar, tidak bisa tidak, itu harus dilakukan," kata Muhadi, Selasa (27/4/2021).

Ia berpendapat, KTT ASEAN memang merupakan kemajuan terkait hubungan ASEAN dan negara-negara anggota. Selama ini, melalui prinsip non-interference, ASEAN dan negara-negara anggota selalu berusaha mengindarkan diri memberikan respon atau bahkan pernyataan-pernyataan terhadap yang terjadi di negara-negara anggota.

"Berbeda dengan praktik-praktik sebelumnya, KTT ASEAN tentang krisis di Myanmar bisa dilihat sebagai terobosan. Apalagi, jika dilihat dari apa yang dihasilkan, yang antara lain menuntut dihentikannya kekerasan di Myanmar," ujar Muhadi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: