Monopsoni adalah kondisi pasar di mana satu pembeli secara substansial mengendalikan pasar sebagai pembeli utama barang dan jasa yang ditawarkan oleh banyak calon penjual. Monopsoni umum terjadi di daerah di mana mereka memasok sebagian besar atau semua pekerjaan di kawasan itu.
Kelompok pengusaha selaku pembeli tunggal ini menguasai pasar komoditas dan dapat memunculkan potensi persaingan tidak sehat. Monopsoni merupakan sebuah kebalikan dari Monopoli, yang dikuasai oleh satu penjual besar.
Baca Juga: Apa Itu Monopoli?
Dalam monopsoni, pembeli besar mengendalikan pasar. Karena posisinya yang unik, monopsoni memiliki banyak kekuatan. Misalnya, sebagai pemasok utama atau satu-satunya pekerjaan di suatu daerah, monopsoni memiliki kekuatan untuk menetapkan upah. Selain itu, mereka memiliki daya tawar karena mereka dapat menegosiasikan harga dan persyaratan dengan pemasok mereka.
Ada beberapa skenario di mana monopsoni dapat terjadi. Seperti monopoli, monopsoni juga tidak mematuhi standar harga dari keseimbangan faktor sisi penawaran dan sisi permintaan.
Dalam monopsoni, badan pengendali adalah pembeli itu sendiri. Pembeli ini dapat memanfaatkan keunggulan jumlahnya untuk mendapatkan harga yang murah karena banyak penjual yang bersaing memperebutkan bisnisnya.
Monopsoni mengambil berbagai bentuk dan dapat terjadi di semua jenis pasar. Seperti, beberapa ekonom menuduh Ernest dan Julio Gallo yang merupakan konglomerat perkebunan anggur dan produsen anggur, sebagai monopsoni. Perusahaan ini begitu besar dan memiliki begitu banyak daya beli atas petani anggur sehingga pedagang grosir anggur tidak punya pilihan selain menurunkan harga dan menyetujui persyaratan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: