Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korupsi Dana Pemerintah, Miliarder Iran Ini Terancam Hukuman Mati, Tapi... Ada yang Janggal!

Korupsi Dana Pemerintah, Miliarder Iran Ini Terancam Hukuman Mati, Tapi... Ada yang Janggal! Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder asal Iran, Babak Zanjani dijatuhi hukuman mati pada 2016 lalu atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan dana pemerintah. Meski demikian, hukuman mati ini dapat diringankan jika ia membayar kembali uang yang ia miliki kepada pemerintah.

Dilansir dari Iran International di Jakarta, Jumat (23/7/2021) Zanjani merupakan pengusaha minyak dengan nama perusahaan minyak dan gas alam milik pemerintah yaitu National Iranian Oil Company (NIOC).

Miliarder berharta miliaran dolar ini terkena sanksi oleh Dewan Uni Eropa pada Desember 2012 dan Departemen Keuangan Amerika Serikat pada April 2013. Ini karena ia melakukan perdagangan gelap di Uni Emirat Arab, Turki dan Malaysia.

Baca Juga: Duat Maut Duo Miliarder George Soros dan Bill Gates Caplok Perusahaan Tes Covid-19!

Adapun total utang Zanjani, termasuk keterlambatan pembayaran dan bunga mencapai USD3,5 miliar atau Rp50,8 triliun. Aset milik Zanjani pun telah disita oleh pengadilan Iran. Bisnisnya dibangun hanya dengan waktu yang singkat yakni pada 2013 hingga pria kelahiran 1973 ini memiliki kekayaan mencapai USD13,5 miliar atau Rp195 triliun.

Meski demikian, kuasa hukum Zanjani, Rasoul Kouhpayezadeh optimis Zanjani akan diampuni karena sudah memberikan seluruh asetnya kepada NIOC. Namun, aset Zanjani di luar negeri ditolak untuk dipulangkan. Ia juga diyakini telah menyembunyikan miliaran dolar ke rekening asing. Tak sampai disitu, Zanjani juga diduga melakukan investasi di luar negeri pada berbagai perusahaan.

Pada 2018 lalu, seorang hakim di Iran mengatakan bahwa Zanjani akan dieksekusi usai mengembalikan seluruh utangnya. Namun, hingga kini hukuman mati terhadap Zanjani masih belum dilakukan hingga menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, di Iran, seorang terpidana akan cepat dieksekusi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: