Tata kelola perkebunan sawit memiliki fungsi dapat mengonservasi air dan tanah di lingkungan perkebunan sawit. Mengutip laporan PASPI, terdapat empat mekanisme konservasi air dan tanah di lingkungan perkebunan sawit tersebut.
Pertama, melalui tata kelola lahan dalam budi daya kelapa sawit. Standar kultur teknis kebun sawit mulai dari penanaman dan pemeliharaan tanaman telah menggunakan asas-asas konservasi tanah dan air. Kedua, penanaman tanaman pelindung (legume cover crop) pada masa pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (umur 0–4 tahun) dapat mengonservasi tanah dan air, serta menambah kesuburan tanah.
Baca Juga: Koperasi Sawit di Kalimantan Timur Ini Rasakan Manfaat Besar Sertifikasi ISPO
Ketiga, sistem teras sering pada lahan miring, pembuatan piringan/tapal kuda, penempatan pelepah tua (pruning) sebagai guludan bahan organik pada gawangan, guludan, rorax, mulsa, pengembalian tandan kosong dan limbah cair ke lahan yang sudah lama diaplikasikan pada perkebunan sawit merupakan bagian dari mekanisme konservasi tanah dan air pada perkebunan kelapa sawit. Keempat, melalui pemanfaatan biomassa. Perkebunan kelapa sawit menghasilkan biomassa dengan volume yang meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan umur tanaman kelapa sawit.
Pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), volume biomassa yang dihasilkan sekitar 14,5 ton per hektare dan meningkat menjadi sekitar 113 ton per hektare. Biomassa tersebut sebagian besar kembali ke area perkebunan sawit baik pada selama proses pemeliharaan maupun masa replanting sehingga dapat menambah bahan organik lahan. Selain berfungsi meningkatkan kesuburan lahan, penambahan bahan organik juga bagian penting dari konservasi air dan tanah.
"Empat mekanisme konservasi tanah dan air pada kebun sawit tersebut berlangsung cukup lama, yaitu sejak penanaman sampai 25 tahun berikutnya (replanting) sehingga mekanisme dan manfaat konservasi tanah dan air pada kebun sawit tersebut juga berlangsung sampai 25 tahun juga," catat laporan PASPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: