Cerdas! Pendiri Bukalapak Achmad Zaky: Indonesia Perlu Ekosistem yang Berani Gagal
Produk buatan startup biasanya terkenal karena viral, lalu memiliki pelanggan yang setia, banyak pengunjung ke platform, sehingga berujung pada biaya pelanggannya akan murah dan secara organik akan tumbuh sendirinya.
"Traffic yang gratisan seperti ini justru lebih tinggi daripada yang berbayar," ujar Zaky.
Untuk itu, buatlah produk yang sudah pasti disukai oleh pelanggan. Membangun startup tidak bisa idealis, justru harus sangat pragmatis dengan memenuhi keinginan customer. Biasanya, produknya juga simpel, dan low cost. Dengan produk yang simpel bisa melakukan eksperimen.
Selanjutnya, fokus pada pengguna yang setia. Contohnya, pada satu tahun pertama, Bukalapak hanya fokus dengan sepeda. User yang mencari sepeda bisa setia hingga membuka 100 halaman. Karena itu, Bukalapak berawal dari user yang spesifik yakni fokus pada sepeda.
Barulah Bukalapak viral, menerima banyak masukan sehingga berkembang, dan melakukan pivot ke banyak kategori produk. Zaky menambahkan, jika sebuah ide terasa buntu dan tidak berkembang, jangan ragu untuk melakukan pivot.
Kesalahan startup biasanya adalah tidak melakukan pivot, tidak memiliki tim yang solid, overspending (keuangannya buruk), hilang fokus atau model bisnisnya buruk.
Karena itulah, Zaky menuturkan pentingnya memiliki founder seorang eksekutor yakni orang yang memiliki skill komunikasi yang baik, bersedia bertemu dengan investor, bersedia bertemu dengan pelanggan, dan lain sebagainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: