Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemen-PPPA Imbau Masyarakat Deteksi Dini Penyakit Mata Terkait Diabetes dan Pertambahan Usia

Kemen-PPPA Imbau Masyarakat Deteksi Dini Penyakit Mata Terkait Diabetes dan Pertambahan Usia Kredit Foto: Kemen-PPPA

Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jakarta sekaligus Head of Retina Service JEC Eye Hospital and Clinics, DR. dr. Elvioza, SpM(K) menyampaikan materi terkait memahami gejala, deteksi dini yang tepat, dan penanganan penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia. Dr. Elvioza mengatakan salah satu penyebab kebutaan berasal dari penyakit mata terkait diabetes dan pertambahan usia.

"Diabetes merupakan epidemi berkembang di seluruh dunia yang memengaruhi populasi usia kerja. Pasien dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami beberapa komorbid dan kondisi kronis. Sementara itu, kehilangan pengelihatan merupakan komplikasi yang paling ditakuti dari diabetes," ujar dr. Elvioza.

Baca Juga: Menteri PPPA Ajak Seluruh Anak Indonesia Ikuti Seleksi Program “Sehari Jadi Menteri”

Dia menjelaskan, Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik degeneratif yang morbiditas dan mortalitasnya tinggi di dunia. Sementara itu, Retinopati Diabetika (RD) pada tahap awal bersifat asimptomatik dan sering kali baru menunjukan gejala ketika sudah pada level advanced, dan pada tahap tersebut sudah terlambat untuk memberikan terapi yang efektif. Diabetik Macular Edema (DME) merupakan suatu penyakit berupa penebalan atau edema yang berisi cairan dan konstituen plasma di lapisan outer plexiform retina.

Terkait dengan penambahan usia, terdapat penyakit Age-Related Macular Degeneration (AMD) atau degenerasi makula adalah penyakit mata progresif yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan dengan cepat dan menjadi salah satu penyebab kebutaan terbesar secara global.

"Deteksi awal merupakan kunci dari manajemen pencegahan dan penanganan Retinopati Diabetika dan Diabetik Macular Edema. Keduanya membutuhkan deteksi sedini mungkin dan kontrol glikemik yang optimal untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pada tahap awal, RD pada umumnya tidak memiliki gejala, dan pada tahap lanjutan RD pada DME akan terjadi pengaburan hingga kehilangan pengelihatan," jelasnya.

"Pasien RD dan DME memiliki profil komorbidilitas yang kompleks dan membutuhkan menajemen jangka panjang. Sementara itu, AMD yang menyerang pasien diabetes di atas 60 tahun berisifat degeneratif dan dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Terapi yang tepat dan penanganan sedini mungkin dapat mencegah kehilangan pengelihatan permanen," jelas dr. Elvioza.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: