Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari Ujaran Kebencian dengan Kedewasaan dan Tidak Emosional

Hindari Ujaran Kebencian dengan Kedewasaan dan Tidak Emosional Kredit Foto: Unsplash/Jon Tyson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ujaran kebencian (hate speech) semakin bertebaran di media sosial. Pelakunya tidak tidak memandang strata pendidikan. Tingkat kedewasaan dan emosional memengaruhi seseorang melakukannya.

"Selalu bekali diri dengan kedewasaan, emosi stabil, serta literasi digital. Apa-apa yang tidak boleh, batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar," kata Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Netizen Harus Cermat, Tak Usah Ragu Laporkan Hoaks dan Ujaran Kebencian

Ujaran kebencian merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, dan hinaan kepada individu atau kelompok lain dalam berbagai aspek, seperti ras, warna kulit, etnis, gender, orientasi seksual, kewarganegaraan, dan lain sebagainya.

Indonesia akan menjalani pesta demokrasi pada 2024. Muhajir mengingatkan, jangan sampai kejadian 2014 dan 2019 terulang.

Baca Juga: Kenali Segmen Market Dulu Sebelum Buat Konten di Medsos

"Dampak (hate speech) banyak. Kalau kelompok bisa menimbulkan perpecahan, tawuran, gontok-gontokan. Kita lihat pada 2014 dan 2019, bangsa kita hampir terpecah belah ketika Pilpres," kata Muhajir.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Dunia Berubah, Saatnya Optimalkan Digitalisasi untuk Perbaikan Taraf Hidup

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pendamping UMKM, Business Owner Founder Erfa Handmade,  CEO PT Erfa Karya Mandiri, MAFINDO, Kristien Mey Triyana, ST. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta mengundang Dosen Universitas Darussalam Gontor dan Anggota Japelidi, Nurhana Marantika, M.A.

Baca Juga: Gunakan Akal saat Menerima Konten di Ruang Digital

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: