Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senggol Islamofobia, Mahfud MD Diingatkan Soal Kasus Ferdy Sambo: Itu Tugas Bapak!

Senggol Islamofobia, Mahfud MD Diingatkan Soal Kasus Ferdy Sambo: Itu Tugas Bapak! Kredit Foto: Kemenko Polhukam

Menurutnya, penyampaian narasi Islah Bahrawi cenderung subjektif dan dapat memicu kesalahpahaman terhadap Islam

“Jelas cara menyampaikan narasi cenderung subjektif akan memicu kesalahpahaman terhadap Islam dan ini mengarah pada relativisme agama yang membahayakan semua agama,” sebutnya.

Baca Juga: Permohonan Banding Sidang Etik Ditolak, Ini Nasib Ferdy Sambo Selanjutnya

Dalam pemaparan itu, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menyampaikan ketika Densus 88 menangkap 22 terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah.

Ada salah seorang pemuda belum berusia 17 tahun yang ia wawancarai.

“Ia ditangkap karena ia ingin melakukan aksi teror, melakukan latihan-latihan militer untuk naik ke gunung biru, menggantikan kelompoknya Ali Kalora yang sudah dihabisi,” tuturnya.

Dari hasil interogasi kata dia, pemuda yang merupakan siswa SMA 1 Poso ini memiliki akademik yang bagus.

Namun, anak itu berhenti dari sekolah karena memiliki pandangan bahwa sekolah dibangun oleh negara Toghut, dengan biaya-biaya dari uang riba.

Kemudian kedua, dia mengingatkan mahasiswi Gunadarma, Zakiah Aini yang juga meyakini bahwa bank itu riba maka semua dipandang riba termasuk jalanan aspal, gaji pegawai hingga KTP yang melibatkan bank dianggap haram.

“Sehingga apa, dia merasa mengalami keterjepitan sosial lalu dia nyerbu ke Mabes Polri, bawa Airgun dia bunuh diri disitu, namanya Zakiah Aini tahun 2020,” ucapnya.

Temuan-temuan seperti ini kata dia, dapat disimpulkan bahwa paham-paham yang seperti ini pada akhirnya memberikan seseorang kepada dua pilihan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Akhirnya Resmi Dipecat Polri, Irjen Dedi: Seluruh Hakim Sepakat Tolak Memori Banding

”Leader kita menjadi orang munafik, atau menjadi kita manusia-manusia yang sempit, kesimpulan saya pada akhirnya kita harus betul-betul mempelajari agama itu secara konfrehensif,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: