Berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA), 94 persen pelajar memperoleh informasi literasi keuangan dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran sebagai pendidik literasi keuangan yang pertama bagi sang buah hati minimal di tingkat keluarga. Perempuan harus bisa memberdayakan diri sendiri dan mendorong anak-anaknya agar cakap keuangan sejak usia dini.
Baca Juga: Ada Sengketa Asuransi, OJK Minta Nasabah Tidak Koar-koar di Jalan
"Maka dari itu peningkatan literasi keuangan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, karena perempuan merupakan critical economic players di Indonesia mengingat dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari cukup banyak keputusan ekonomi penting, baik di tingkat keluarga, tingkat perusahaan, maupun di tingkat negara dibuat oleh perempuan," katanya.
Literasi keuangan merupakan jendela menuju financial well-being atau kesejahteraan keuangan dan menjadi essential life skill yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang.
Baca Juga: Perkuat IKNB, OJK Terapkan Penguatan pada Tiga Layer
"Inilah sasaran OJK untuk meningkatkan literasi keuangan terhadap perempuan karena perannya begitu penting dalam mengelola keuangan," tegas Yusup.
Upaya OJK untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yakni OJK telah menyediakan infrastruktur berupa Buku Seri Literasi Keuangan melalui pendekatan life cycle, dimulai dari buku saku literasi keuangan bagi calon pengantin dan buku perencanaan keuangan keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: