Konten budaya Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh netizen. Situasi ini terkadang membuat individu kurang percaya diri memproduksi konten-konten budaya di media sosial.
Relawan Mafindo Jombang dan Guru SMAN Ploso Jombang, Hanifah Atmi Nurmala mengatakan, setiap individu seharusnya percaya diri memproduksi konten-konten budaya. Sebab, Indonesia merupakan bangsa besar yang memiliki sejarah panjang. Kebudayaan, bahasa, dan segala macam yang ada di Indonesia luar biasa.
Baca Juga: Menariknya Budaya Indonesia, Bisa Jadi Peluang Content Creator Buat Gaet Viewers!
"Kita sebagai bangsa merupakan bangsa luar biasa. Kita punya karakter, kita bisa membuat sesuatu yang luar biasa. Tinggal bagaimana mengemasnya, menampakan sisi positif kita dalam sebuah keunikan-keunikan yang punya orisinalitas tinggi," kata Hanifah saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Senin (26/9/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Baca Juga: Tenggelamkan Konten Negatif dengan Perbanyak Konten Budaya
Sekarang ini banyak netizen lebih memilih untuk meniru konten yang viral. Imbasnya, konten yang menunjukkan keberagaman budaya Indonesia minim. Hanifah menilai, konten yang punya karakter kuat pasti dapat menarik perhatian.
"Kita harus kuatkan karakter dulu. baru tunjukkan siapa kita, buat konten apa pun pasti tidak akan dikenal di awal, tapi kalau punya karakter pasti lama-kelamaan akan dilirik orang lain, karena kita berbeda," kata Hanifah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: