Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhadjir Effendy Apresiasi Langkah Nyata Kementerian PUPR Kurangi Kantong Kemiskinan

Muhadjir Effendy Apresiasi Langkah Nyata Kementerian PUPR Kurangi Kantong Kemiskinan Kredit Foto: Kemenko PMK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan dalam upaya mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di Indonesia harus diiringi dengan pembangunan manusia dan ekosistem hidup layak.

Hal ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2022 di Kantor PUPR Jakarta, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Muhadjir Effendy: Film Nasional Harus Jadi Bagian Ekosistem Adiluhung

"Untuk mendorong transformasi ekonomi dan lepas dari tekanan pandemi Covid-19. Kita tidak cukup hanya memperbaiki infrastruktur dasar saja tapi juga membangun ekosistem untuk hidup layak," ucapnya.

Hal tersebut sesuai dengan arahan presiden dalam 7 (tujuh) Prioritas Nasional 2023 yang di antaranya membahas tentang pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia.

"Kalau saya boleh menyampaikan, pembangunan infrastruktur itu prasyarat pembangunan. Tapi kalau pembangunan sendiri adalah pembangunan manusianya," ungkap Muhadjir.

Menurutnya, dua-duanya memiliki peran sejajar karena sama pentingnya dan saling menentukan Indonesia ke depan.

Menko PMK menambahkan, saat ini Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah bersama, yaitu masih ditemuinya kemiskinan ekstrem pada sekitar 5 juta penduduk (2,04%) dan angka stunting masih di kisaran 24%.

Baca Juga: Kementrian PUPR Dukung Pengembangan Sorgum di NTB

Upaya terobosan harus dilakukan agar kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan pada tahun 2024 dan stunting dapat diturunkan menjadi 14% pada tahun 2024. Kedua persoalan ini harus dituntaskan bersama.

"Kami berharap PUPR dan Pak Basuki memprioritaskan kemiskinan. Titik kantong kemiskinan ekstrem harus dilihat secara menyeluruh, bukan hanya luarnya saja. Kita juga harus bangun ekosistem agar mereka dapat hidup berkelanjutan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: