Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai Pengurangan Emisi, Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal

Capai Pengurangan Emisi, Pertamina Tingkatkan Kapasitas Geothermal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menargetkan peningkatan kapasitas energi panas bumi atau geothermal sebagai salah satu faktor penting mencapai target pengurangan emisi karbon dengan terdapat potensi reduksi emisi yang signifikan dari pengembangan kapasitasnya.

CEO Pertamina Geothermal Energy, Ahmad Yuniarto mengatakan Pertamina menargetkan pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060 dengan dukungan berbagai langkah dekarbonisasi dan bisnis hijau, termasuk pengembangan kapasitas geothermal.

Menurutnya, akan terjadi pengurangan signifikan emisi karbon ketika dilakukan eksekusi apa yang tertuang di Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional yang terbaru untuk menambah kapasitas terpasang geothermal di Indonesia.

Baca Juga: Dukung Pengurangan Emisi, Pertamina Kembangkan Sejumlah Inisiatif Bisnis Hijau

"Kita memiliki kesempatan untuk melakukan pengurangan secara kumulatif hingga 1.200 juta ton emisi karbon ekuivalen," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (10/11/2022). 

Ahmad mengatakan, besaran tersebut merupakan potensi kontribusi yang besar dari sektor geothermal di Indonesia untuk pencapaian NZE yang perlu mendapatkan perhatian lebih.

Sebagaimana diketahui, Pertamina Geothermal Energy saat ini mengelola 13 wilayah kerja geothermal di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. 

"Jumlah tersebut mewakili 82 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di Tanah Air," ujarnya. 

Lanjutnya, Ahmad menyoroti peran penting geothermal untuk transisi energi dan mencapai kondisi nol karbon, dengan sektor energi itu memiliki kondisi sepuluh kali lipat jejak emisi yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil. 

"Pertamina Geothermal Energy berkomitmen, dalam lima tahun ke depan untuk menambah kapasitas terpasang 600 megawatt," ungkapnya. 

Dengan adanya komitmen tersebut, terdapat potensi untuk menghindari dihasilkannya 15,7 juta ton CO2 ekuivalen per tahun.

"Itu kontribusi yang besar dan nyata sambil menguatkan baseload energi terbarukan di Indonesia," ucapnya.

Tidak hanya dari mendorong pengurangan emisi melalui penambahan kapasitas terpasang geothermal, Pertamina Geothermal Energy juga mendukung upaya rehabilitasi 588 hektare area hutan.

"Ini fakta yang banyak orang tidak sadari bahwa pengembang geothermal juga bekerja (merehabilitasi) di hampir 600 hektare," ujar Ahmad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: