
Sementara itu, Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, berharap kerja sama Hilirisasi Lada Putih berbasis teknologi ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.
"Nota kerja sama Hilirisasi Lada Putih yang ditandatangani Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja dan Ketua IA ITB Bangka Belitung Wiyono pada saat Rakernas akan memberi pengalaman baru, yakni yang selama ini lada putih dijual oleh petani dalam bentuk butiran, melalui kerja sama dengan Ikatan Alumni ITB akan diolah dan dijual dalam bentuk bubuk," jelasnya.
Baca Juga: Harga Cabai Kian Pedas, BI Prediksi Inflasi 0,41% di Pekan Kedua Januari 2023
Dia menilai, hilirisasi ini merupakan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan lada putih dan sumber daya alam lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kerja sama hilirisasi lada putih akan segera direalisasikan lebih jauh, untuk meningkatkan ekonomi pelaku UMKM dan petani lada putih di Kepulauan Bangka Belitung pada aspek teknologi yang lebih diberdayakan agar UMKM dan petani naik kelas.
"Kerja sama inisiasi program Hilirisasi Lada Putih merupakan hal yang bagus dan nanti tidak hanya Hilirisasi Lada Putih, tetapi juga komoditas unggulan lainnya untuk dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement