Kolumnis senior Mohamad Sobary menyoroti heboh Partai Ummat binaan Amien Rais yang beberapa waktu lalu dengan terbuka menyebut tak masalah dengan Politik Identitas.
Menurut Sobary, tanpa Partai Ummat bersuara soal politik identitas, nama “Partai Ummat” sendiri menunjukkan keidentitasan.
“Dia bicara keumatan itu identitas, ketika dia bilang ummat itu sudah identitas, aku ini ummat islam, lalu ummat hindu tidak ada padahal Ada, begitu jumawa meniadakan barang yang ada menjadi tidak ada,” jelas Sobary di kanal Youtube Cokro TV, dikutip Jumat (17/2/23).
Menurut Sobary, penamaan nama “Partai Ummat” sendiri dalam konteks Indonesia menurutnya kurang tepat.
Menurut Sobary, nama “Ummat” menunjukkan golongan-golongan bukan tertentu layaknya perjuangan yang dilakukan di masa Pra Kemerdekaan.
“Bangsa ini bergerak dari masa sebelum merdeka kita bciara tentang ummat, ummat NU, ummat Muhammadiyah, etnis-etnis, dan golongan-golongan. Di zaman sebelum merdeka kita berorientasi pada keumatan,” jelasnya.
Karenanya, menurut Sobary Amien Rais Cs dinilai tidak peka pada isu sejarah.
Hal ini karena menurutnya saat ini Indonesia sudah beralih dari orientasi keumatan atau golongan menuju kerakyatan.
“Orang-orang ini kan nggak sensitif sama sejarah terhadap sejarah sehingga mereka bicara ummat, saat ini waktunya tidak boleh bicara ummat kita rakyat, kita sudah bergeser dari orientasi keumatan (kecil) menjadi orientasi kerakyatan Indonesia (besar),” jelasnya.
Sementara itu, Partai Ummat sendiri menegaskan mereka terbuka dengan non muslim yang ingin ikut bergabung bersama mereka.
"Kami terbuka untuk tidak hanya muslim," kata Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi saat ditemui di Kompleks Kediaman Amien Rais, Sleman, DIY, Kamis 29 April 2021, dikutip dari laman Tempo, dikutip Jumat (17/2/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement